Warga Tolak Usulan Mobil dari Tangerang ke Jakarta Harus Bayar

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 29 Maret 2018 | 17:26 WIB
Warga Tolak Usulan Mobil dari Tangerang ke Jakarta Harus Bayar
Kendaraan melintas di jalan tol dalam kota di kawasan Semanggi, Jakarta, Senin (27/6).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wacana akan adanya pemberlakuan pembayaran pada mobil pribadi yang akan masuk wilayah Jakarta ditanggapi serius oleh Pemerintah Kota Tangerang.

Berdasarkan data yang dihimpun melalui Dinas Perhubungan Kota Tangerang, sebanyak 120.000 kendaraan pribadi setiap harinya yang bertempat diwilayah Tangerang melalui Kota Tangerang menuju Jakarta.

Menanggapi wacana tersebut, Pjs Walikota Tangerang, M. Yusuf menerangkan, pihaknya sejauh ini belum memperoleh koordinasi awal terkait wacana tersebut. Namun, bila nantinya wacana yang digagas BPJT (Badan Pengatur Jalan Tol) akan diterapkan pihaknya akan mendukung aturan tersebut.

"Ya kalau sudah diterapkan oleh pusat tentu kita dukung. Tapi, kembali lagi jangan sampai merugikan masyarakat akan aturan ini. Kita lihat juga bagaimana dampaknya ke masyarakat kalau bagus tentu kita dukung kalau merugikan tentu kita minta kaji ulang," katanya di Tangerang, Kamis, (29/3/2018).

Sementara itu, Aldino (30) pria asal Batu Ceper, Tangerang yang bekerja dikawasan Jakarta Barat ini mengaku keberatan dengan adanya wacana tersebut.

Menurutnya, bila nantinya aturan itu diterapkan haruslah dengan ketersediaan pelayanan dan fasilitas yang seimbang.

"Kalau aturannya untuk membuat kita pindah ke transportasi masal, tentu kita dukung tapi, disertai dengan fasilitas atau pelayanan yang sepadan. Cuma lihat saja, sekarang ini fasilitasnya menurut saya masih kurang, kita sesak sesakan dan diminta pindah ke transportasi masal dengan memberlakuan pembayaran ini, tentu kami keberatan," ungkapnya. (Anggy Muda)

Diketahui, pemberlakukan tersebut guna, mengurangi volume kendaraan pribadi di Jakarta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI