Suara.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan membeberkan prioritas pembangunan di Jakarta selama lima tahun ke depan (periode 2017-2022) bersama Wakil Gubernur Sandiaga Uno.
Anies menuturkan, prioritas pertama adalah pembangunan manusia melalui pengentasan kemiskinan, yakni menurunkan tingkat kemiskinan sebesar satu persen dari 3,78 persen pada tahun 2017, menjadi 2,78 persen pada tahun 2022. Caranya adalah melalui pengurangan beban pengeluaran bagi masyarakat miskin dan peningkatan produktivitas masyarakat miskin dan rentan.
Selanjutnya, kata Anies, adalah peningkatan kualitas pendidikan, peningkatan kualitas pembangunan kesehatan, juga peningkatan kualitas kepemudaan dan olahraga.
"Serta perlindungan anak dan disabilitas, antara lain melalui revitalisasi unit reaksi cepat perlindungan perempuan dan anak berbasis aplikasi, serta memberi layanan hukum, psikologis dan layanan rumah aman bagi korban, pemberian edukasi tentang kekerasan terhadap perempuan dan kekerasan terhadap anak, serta mewujudkan aksesibilitas kaum disabilitas terhadap pelayanan dasar, pelayanan publik dan kesempatan kerja atau berusaha," papar Anies, dalam Rapat Paripurna DPRD Provinsi DKI Jakarta dalam rangka Penyampaian Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2017-2022 di Gedung DPRD Jakarta, Rabu (28/3/2018).
Baca Juga: DKI Bentuk BLUD Sekolah SMK, untuk Apa?
Berikutnya prioritas kedua, kata Anies, yakni pembangunan ekonomi dan infrastruktur yang dilakukan melalui peningkatan kewirausahaan dan kesempatan kerja, melalui upaya menjadikan One Kecamatan One Center of Entrepreneurship (OK-OCE) di 44 kecamatan sebagai penggerak utama wirausaha warga dan merevitalisasi lokasi sementara dan lokasi binaan.
Selanjutnya, ada peningkatan ketahanan pangan melalui pemantauan ketersediaan pangan, subsidi pangan, keamanan pangan, penyediaan tempat penyimpanan pangan, juga kerja sama penyediaan pangan dan pembangunan pasar.
"Ease of doing business, melalui pengembangan pelayanan online bagi perizinan dan non-perizinan dan mengefektifkan Mall Pelayanan Publik dan pengembangan industri kreatif sebagai sumber perekonomian baru yang diarahkan pada aktivitas ekonomi yang menghasilkan nilai tambah (value added) yang tinggi," jelas dia.
Tak hanya itu, Anies menambahkan bahwa pembangunan infrastruktur juga terkait pembangunan transportasi, melalui pengintegrasian angkutan umum berbasis jalan dan air melalui skema One Karcis One Trip (OK-OTrip). Kemudian juga dengan mengoperasikan MRT, membangun LRT, flyover, underpass, mengoperasikan sistem jalan berbayar elektronik (ERP), serta membangun jalur pedestrian dan park and ride sebagai pendukung untuk pembangunan angkutan umum massal di Jakarta.
"Pengembangan Transit Oriented Development yang berlokasi pada perpotongan dua moda atau lebih angkutan umum massal. Sebagai prioritas akan dikembangkan TOD Dukuh Atas, mengingat bahwa di kawasan ini akan dilalui oleh berbagai moda transportasi angkutan umum massal," ucap dia.
Baca Juga: Tinjau SKO Ragunan, Menpora Berharap Ini pada Gubernur DKI
Masih menurut Anies, di bagian berikutnya adalah pengelolaan sumber daya air, juga penyediaan perumahan dengan skema DP nol rupiah, dan pengelolaan sampah.