“Kalau perusahaan lebih banyak iklannya, saya kira perusahaan tersebut mampu membayar para mitra kerjanya lebih tinggi lagi,” katanya.
Mediasi
Presiden Joko Widodo mengakui sengaja mengundang lima perwakilan massa pengojek daring yang menggelar aksi, untuk masuk ke istana, Selasa (27/3).
Perwakilan demonstran itu diundang masuk agar Jokowi mengetahui tuntutan para pengojek daring.
Baca Juga: Derby Jawa Timur, Persebaya Tanpa Dukungan Bonek di Lamongan
Seusai pertemuan, Jokowi mengatakan pengojek daring merasa keberatan atas tarif yang dipatok perusahaan tempat mereka bekerja.
"Ya ketemu intinya, mereka menyampaikan kesulitan mengenai tarif, perang tarif antaraplikator," ujar Jokowi.
Jokowi meminta ke Menhub Budi Karya untuk memfasilitasi pertemuan antara perwakilan pengojek daring dengan perusahaan tempat mereka bekerja, yakni GoJek, Grab Bike, dan Uber.
"Saya perintahkan kepada Menhub dan Menkominfo, untuk besok mengumpulkan aplikator-aplikator. Diundang plus termasuk grabernya, diajak bicara. Intinya dicari jalan tengah agar tidak merugikan," kata Jokowi.
Menurut Jokowi, harus ada patokan tarif batas bawah dan batas atas per kilometer untuk moda transportasi ojek daring.
Baca Juga: Mahasiswa Indonesia akan Wakili Asia Young Designer Award
Hal itulah yang nantinya akan dibahas dalam pertemuan segitiga antara pemerintah, aplikator, dan pengojek daring.