Suara.com - Inovasi baru dilakukan kepolisian Dubai, Uni Emirat Arab (UEA), terkait ruangan interogasi untuk anak-anak dan remaja. Guna menghapus kesan 'menakutkan' dan tentunya memudahkan penggalian informasi, kepolisian UEA mendirikan ruangan khusus.
Ruangan interogasi untuk anak-anak dan remaja kini tidak lagi dipusatkan di kantor polisi, melainkan di hotel, mal dan tempat umum. Nantinya, para penyidik juga akan dibantu para ahli psikologis dan sosial.
Pada hari, Senin (26/3/2018) kemarin, Kepala Kepolisian Dubai Jenderal Abdullah Khalifa Al Marri telah meresmikan sejumlah ruangan khusus interogasi bagi anak-anak dan remaja di berbagai lokasi.
Termasuk di Hyatt Regency Hote di daerah Al Shindagha, Radisson Blue di Deira, Mall of the Emirates, Hyatt Park Hotel, Asosiasi Perempuan Al Nahda di wilayah Al Hamriya, Klub Berkuda Aayan, dan Asosiasi Perempuan Dubai.
Baca Juga: Pengasuhan Anak Rendah, KPAI Desak Pemerintah Buka Konsultasi
Asisten Komandan Urusan Pidana Kepolisian Dubai, Mayjen Khalil Ebrahim Al Mansouri menjelaskan, ruangan khusus ini akan membantu polisi dalam memperoleh pernyataan dari anak-anak dengan lebih mudah.
Tentunya juga, lanjut Al Mansouri, memperhitungkan ruang privasi anak-anak serta keluarga mereka, dan menghormati aspek kemanusian dan sosial.
Dia menambahkan, kepolisian Dubai akan menghadirkan penyidik khusus yang mampu menangani masalah anak-anak dengan profesionalisme tinggi.
Di samping itu, mekanisme khusus akan digunakan untuk mengumpulkan informasi dengan cara-cara yang ilmiah dengan mempertimbangkan usia anak-anak.
Para penyidik akan menginterogasi anak-anak dengan menggunakan tes kecerdasan. Seperti tes Raven untuk anak-anak kelompok usia 5-12 tahun, yang mengukur proses mental seorang anak menggunakan program interaktif.
Baca Juga: KPAI: 16 Anak Meninggal di Tangan Orang Tuanya Sendiri
Selain itu, ada tes Beta yang digunakan untuk menginterogasi anak-anak usia antara 12 hingga 19 tahun.
Kepala Kantor Kepolisian Al Refa'a, Brigadir Ahmad Bin Ghalaita mengatakan, ruangan interogasi itu telah dilengkapi peralatan khusus yang menggunakan program elektronik untuk membantu mendapatkan informasi yang akurat dari anak-anak.
"Inisiatif inovasi ini memiliki dua aspek. Pertama, anak-anak tidak akan lagi harus mengunjungi kantor polisi untuk memberikan pernyataan mereka. Tapi, malah akan dibawa ke hotel atau tempat umum bersama orang tua mereka, yang akan membantu menjaga mereka tetap santai," ujar Bin Ghalaita, dikutip dari Gulf News, Selasa (27/3/2018).
Aspek kedua dari inisiatif ini, lanjut Bin Ghalaita, adalah ketersediaan petugas yang telah dilatih untuk menangani anak-anak serta telah bekerja dalam kasus di mana anak-anak dilibatkan.