Susah Salami Jokowi, Perempuan Ini Pilih Naik Motor Paspampres

Senin, 26 Maret 2018 | 20:26 WIB
Susah Salami Jokowi, Perempuan Ini Pilih Naik Motor Paspampres
Gagal ketemu Jokowi, maksa naik motor paspampres
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo menjalani serangkaian kegiatan selama berkunjung ke Kabupaten Banjar, Provinsi Kalimantan Selatan sejak Minggu (25/3/2018) hingga Senin (26/3/2018). Kunjungan Jokowi tersebut mendapat sambutan meriah dari warga.

Pada hari pertama tiba di Kalsel, Jokowi langsung mengikuti acara Haul ke-13 ulama Kharismatik KH Muhammad Zaini bin Abdul Gani atau yang akrab disapa Guru Sekumpul. 

Kemudian pada Senin pagi, Jokowi menyerahkan ribuan sertifikat tanah kepada warga Kabupaten Banjar, kemudian meninjau program padat karya tunai di Desa Pematang Panjang, Kecamatan Sungai Tabuk.

Saat berkunjung ke proyek jalan tani untuk akses ke daerah persawahan ini, Jokowi disambut sangat meriah oleh masyarakat. Tidak hanya dari kalangan pemerintah, masyarakat biasa serta siswa sekolah dasar juga turut menyambut kedatangan orang nomor satu di Indonesia tersebut. 

Tidak hanya melihat sosok Mantan Gubernur DKI Jakarta secara langsung, mereka pun ingin menyalami saat tiba di lokasi. Hal itu pun terjadi ketika Jokowi yang didampingi oleh Ibu Negara Iriana Jokowi turun dari mobil, warga langsung menyerbu untuk bersalaman. 

Namun, warga harus mengalah karena terus dihadang oleh pasukan pengamanan presiden (Paspampres). Warga pun hanya bisa pasrah ketika Jokowi berjalan menyusuri jalan yang sedang dikerjakan oleh 30 warga Desa Pematang Panjang tersebut. Mereka hanya bisa menyaksikan Jokowi dari jauh, tanpa bisa menyalaminya.

Tetapi harapan mereka menjadi kenyataan ketika Jokowi balik,  usai meninjau pengerjaan  proyek senilai 115 juta rupiah tersebut. Jokowi yang melihat warga terus menyodorkan tangan untuk bersalaman, membuatnya mengambil keputusan untuk mendekati mereka. Dia pun bersalaman dengan warga yang berdiri di sepanjang jalan.

Melihat hal itu, warga yang sebelumnya berada jauh dari tempat itu, ikut mendekat dengan harapan bisa bersalaman dengan presiden Jokowi. Apalagi Jokowi juga membagi-bagikan buku serta baju kaos kepada mereka.

Ada yang beruntung, tapi ada juga yang tidak bahkan menjadi korban, karena jatuh saat ingin bersalaman dengan Jokowi. 

Melihat situasi yang tidak memungkinkan untuk bisa meraih tangan suami dari Iriana tersebut, sekumpulan ibu-ibu memilih menjauh. Mereka pun berdiri di pinggir jalan, dimana di situ ada beberapa orang Paspampres yang tengah berada di atas sepeda motornya.  

Mereka pun tidak lagi menghiraukan Jokowi yang terus dikerumuni oleh warga yang lainnya. Setelah lama berbincang dan berfoto bersama dengan seorang anggota Paspampres bernama Rosid Hasan tersebut, tiba-tiba ada seorang ibu yang meminta untuk dibonceng olehnya.

"Pak, boncengin saya dong pak, kan Pak Jokowinya kan masih di sana, saya ingin merasakan bagaimana duduk di sini pak," kata Ibu Ani meminta kepada Rosid seraya ditertawai oleh teman-temannya.

Ibu Ani yang tak menduga permintaannya tersebut dikabulkan Paspampres  tersebut pun,  langsung kegirangan. Rosid lalu menurunkan pedal motornya agar Ibu Ani bisa naik dan duduk di belakangnya.

"Begitu dong Pak, ternyata enak ya pak, ayo jalan pak," kata Ani sambil tertawa.

Namun, tak lama setelah itu, Ibu Ani harus segera turun karena Jokowi sudah mau masuk ke dalam mobil untuk pulang ke Jakarta. Rosid pun meninggalkan mereka dan meminta rombongan ibu-ibu tersebut berfoto bersama dengan Paspampres lainnya saja.

"Kan masih banyak yang di belakang Bu," kata Rosid sambil menjalankan motor besarnya tersebut.

Jokowi memantau program Pada Karya Tunai bersama dengan Direktur Jenderal Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kementerian Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Taufik Madjid. Program Padat Karya sepanjang 396 meter tersebut menghabiskan anggaran 115 juta rupiah dari dana desa.

Adapun 30 persen dari anggaran proyek tersebut untuk membayar upah dari 30 pekerja asli Desa Pematang Panjang selama 15 hari kerja. Sementara selebihnya untuk membayar material pembuatan proyek jalan tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI