Suara.com - Probosutedjo, adik tiri Soeharto—Presiden kedua RI sekaligus penguasa Orde Baru—meninggal dunia, Senin (26/3/2018) pagi ini.
Ia meninggal setelah empat hari dirawat di Rumah Sakit Ciptomangunkusumo, Jakarta, sejak Kamis (22/3/2018).
"Ia, Pak Probo meninggal dunia di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, pagi tadi. Jenazahnya disemayamkan di rumah duka, Jalan Diponegoro Nomor 20-22, Menteng, Jakarta Pusat," kata Ketua DPP Partai Berkayar Badaruddin Andi Picunang, mengonfirmasi kabar itu.
Senin sore nanti, sekitar pukul 16.00 WIB, jenazahnya bakal diterbangkan ke Yogyakarta untuk dimakamkan di desa kelahirannya, Kemusuk.
Baca Juga: iPhone dengan Layar Lipat Meluncur di 2020
Probo adalah lelaki kelahiran Desa Kemusuk, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada 1 Mei 1930. Ia meninggal pada usia ke-87.
Pada era sang kakak berkuasa secara otoriter, Probo mendapat konsesi berupa pengelolaan hutan tanaman industri (HTI), yang kelak membawanya masuk ke pintu penjara.
Ketika rezim Soeharto runtuh tanggal 21 Mei 1998, Probo pada awal-awal reformasi mencoba lepas dari “bayang-bayang” sang kakak.
Probo secara mengejutkan menampilkan diri sebagai seorang pengikut ajaran Bung Karno, Presiden pertama RI sekaligus tahanan rumah pada awal kekuasaan Soeharto.
Bahkan, Probo mengesahkan dirinya sebagai seorang Soekarnois—yang menjadi tabu saat Orba—dengan menjadi Ketua Umum Partai Nasional Indonesia-Front Marhaenis pada 10 Februari 1999.
Baca Juga: Probosutedjo, Adik Soeharto Meninggal Dunia
Ketika itu, kelompok Marhaenis yang ditekan semasa Orba, mencibir Probo dan menegaskan PNI-FM bukan penerus PNI Bung Karno.