Suara.com - Nama Prabowo Subianto menjadi buah bibir, disebut banyak orang, dan juga laris manis bertengger di banyak judul pemberitaan media massa sepanjang pekan lalu.
Sebabnya satu, dalam video cuplikan pidato Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) yang diunggah akun media sosial partai tersebut, ia menyebut "Indonesia bisa bubar tahun 2030".
"Saudara-saudara, kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tapi di negara lain, mereka sudah membikin kajian-kajian di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," pekik Prabowo dalam video tersebut.
Setelah video itu viral, publik mengajukan satu pertanyaan tunggal: siapa yang membuat kajian itu?
Baca Juga: Sihir dan Perbudakan Modern Buruh Migran di Arab Saudi
Ternyata, kajian-kajian yang disebut Prabowo tersebut justru dikutipnya dari satu novel fiksi karya PW Singer dan August Cole berjudul "Ghost Fleet: A Novel of The Next World War", yang terbit tahun 2015.
Singer dan Cole ikut berkomentar, setelah mengetahui novelnya dijadikan rujukan politikus ulung Indonesia.
"Pemimpin oposisi di Indonesia mengutip Ghost Fleet dalam pidatonya yang berapi-api. Ada banyak cerita mendebarkan yang tak terprediksi dalam buku ini, tapi hal itu mungkin yang paling menarik," tulis Singer melalui akun Twitter miliknya, Rabu (21/3/2018).
Indonesian opposition leader cites #GhostFleet in fiery campaign speecheshttps://t.co/cLXJaYnUAK
— Peter W. Singer (@peterwsinger) March 21, 2018
There have been many unexpected twists and turns from this book experience, but this may take the cake... pic.twitter.com/KcRmUO2nzx
Cole, rekan Singer, memberikan komentar mengenai Prabowo sembari mengunggah ulang tulisan warganet asal Indonesia, Raya Fahreza.
Baca Juga: Komentari Prabowo, SBY: Tak Cukup Hanya Teriak 'NKRI Harga Mati'
"Fakta lucu: Fhost Fleet digunakan politikus Indonesia, mantan jenderal militer dan kandidat presiden, sebagai bagian dari pidato kampanyenya," tulis Cole.