Ibu Pengajian Ditembak Gas Air Mata, Kapolres Banggai Diperiksa

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 24 Maret 2018 | 17:29 WIB
Ibu Pengajian Ditembak Gas Air Mata, Kapolres Banggai Diperiksa
Polisi lepaskan gas air mata ke arah mahasiswa yang demo di depan DPR/MPR. [suara.com/Welly Hidayat]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Mabes Polri menurunkan dua pejabat tinggi untuk melakukan investigasi dan memeriksa Kapolres Banggai AKBP Heru Pramukarno terkait insiden di kimpleks Tanjung Sari, Kelurahan Karaton, Kecamatan Luwuk, Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah saat polisi mengamankan eksekusi lahan.

Dua pejabat yang datang ke Luwuk sejak Rabu (21/3/2018) itu adalah Itwasum Mabes Polri Komjen Putut Eko Bayuseno dan Karo Paminal Divisi Propam Mabes Polri Brigjen Tedy Minahasa Putra.

Keterangan yang dihimpun di Luwuk, Sabtu (24/3/2018), setiba di ibu ota Kabupaten Banggai itu, keduanya langsung melakukan pemeriksaan di Polres Banggai dan mengunjungi tempat kejadian perkara di Tanjung Sari.

Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hery Murwono membenarkan kedatangan tim tersebut dan menyebut bahwa hal itu merupakan pemeriksaan internal dan biasa saja.

"Belum ada informasi, apakah akan dilakukan pemeriksaan (terhadap Kapolres-red) di Palu atau tidak," kata Hery yang dihubungi Jumat malam.

Sebelumnya Wakapolri Komjen Pol Syafruddin memerintahkan Divisi Profesi dan Pengamanan (Divpropam) Polri untuk menyelidiki kejadian sebenarnya dibalik insiden antara warga dengan aparat dalam eksekusi pembebasan lahan seluas 20 hektare di Luwuk, Banggai, Sulawesi Selatan, pada Senin (19/3).

"Saya langsung memerintahkan Propam untuk melakukan investigasi menyeluruh," kata Komjen Syafruddin di Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Pasalnya, ia menilai, sejumlah pemberitaan menyebutkan bahwa terjadi bentrok aparat dengan ibu-ibu yang sedang melakukan pengajian yang berakhir dengan ditembakkannya gas air mata oleh aparat kepolisian setempat.

"Beritanya sangat dahsyat, sangat mengiris hati umat Islam. Infonya, ibu-ibu sedang dzikir terus dieksekusi lahannya," kata Syafruddin.

Penyelidikan tersebut, menurut dia, sangat penting untuk mengetahui ada tidaknya pelanggaran polisi dalam pengamanan eksekusi lahan di wilayah itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI