Suara.com - Angka kecelakaan lalu lintas di Kabupaten Tangerang, Banten, cukup memprihatinkan. Bagaimana tidak, dalam kurun waktu dua bulan terakhir tercatat dua pelajar kehilangan nyawanya secara sia-sia di jalanan.
Kondisi tersebut mendorong aparat penegak hukum setempat melakukan razia. Dalam razia yang dilakukan, sebanyak 132 pelajar terjaring dalam Operasi Keselamatan 2018.
"Selama 4 hari kami berhasil mengamankan 132 pelajar dibawah umur yang kedapatan membawa sepeda motor," kata Kasat Lantas Polres Kota Tangerang Kompol Ari Satmoko, Sabtu (24/3/2018).
Mereka yang terjaring operasi, kata Kompol Ari, akan mengikuti ESQ Training dan hipnoterapi yang bakal digelar siang ini.
"Ini ide dan gagasan pak Kapolres, bagi pelajar yang terjaring operasi kemarin kita berikan pemahaman dan hipnoterapi," tegas Ari.
Sementara itu, merujuk data Satlantas Polres Kota Tangerang, pada bulan Februari 2018 tercatat 19 kali kecelakaan lalu lintas dengan melibatkan pengendara sebanyak 33 orang. Sebanyak 21 diantaranya mengalami luka ringan dan 12 orang meninggal dunia.
Selanjutnya pada bulan Maret 2018, terjadi 21 kali kecelakaan lalu lintas dengan melibatkan 33 orang. Dimana 26 orang mengalami luka berat dan ringan dan 7 orang meninggal dunia.
"Total korban dari bulan Februari dan maret tercatat sebanyak 66 orang, dengan korban meninggal dunia 19 orang dan dua diantara pelajar," ungkap Kanit Laka Lantas Polres Kota Tangerang Iptu Kresna aji.
Pantauan suara.com, puluhan pelajar dan orang tua tengah berkumpul di Gedung Serbaguna Pemkab Tangerang. Mereka dikumpulkan guna mengikuti pengarahan dan hipnoterapi yang bakal diberikan petugas. (Anggy Muda)