Suara.com - Aiptu TG, anggota Polres Karawang, Jawa Barat, nekat menghabisi nyawanya sendiri menggunakan senjata api kedinasannya di dalam mobil.
Sang prajurit bunuh di di dalam mobil yang terparkir di halaman Polres Karawang, Kamis (22/3) pagi. Hasil penyelidikan menunjukkan, TG bunuh diri diduga depresi.
Namun, Wakil Kepala Kepolisian RI Komisaris Jenderal Syafrudin menegaskan, depresi yang dialami Aiptu TG sehingga bunuh diri bukan karena beban pekerjaan.
"Itu menurut kapolres karawang (korban TG) masalah depresi. Tapi depresi itu bukan karena beban kerja sebagai abdi Bhayangkara," kata Komjen Syafrudin di Masjid Al Azhar, Jalan Sisingamangaraja, Jakarta Selatan, Jumat (23/3/2018).
Baca Juga: Alasan Zaskia Adya Mecca Belum Boleh Melahirkan Secara Normal
Ia mengungkapkan, Aiptu TG nekat menembak kepalanya sendiri karena ada persoalan di dalam keluarganya.
Syafrudin mengatakan, penyidik Polres Karawang masih terus mendalami peristiwa tersebut.
Syafrudin meminta Kapolres Karawang Ajun Komisaris Besar Hendi F Kurniawan untuk melakukan evaluasi atas peristiwa tersebut.
"Harus ada tes psikologi dalam membawa senjata. Tidak boleh sembarangan memegang senjata. Setiap personel yang mendapat hasil tes psikologi di atas 80 baru boleh memegang senjata,” tegasnya.
Baca Juga: Bubarkan Pengajian, Wakapolri: Akan Saya Copot Kapolres Banggai