Nasib Koalisi PDIP - Demokrat Pasca 'Nyanyian' Setya Novanto

Jum'at, 23 Maret 2018 | 13:25 WIB
Nasib Koalisi PDIP - Demokrat Pasca 'Nyanyian' Setya Novanto
Sidang lanjutan kasus dugaan korupsi proyek e-KTP dengan terdakwa Setya Novanto [Suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Politikus PDI Perjuangan, Arteria Dahlan membantah Sekjen PDI-P, Hasto Kristyanto melancarkan tudingan pada pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), perihal proyek KTP Elektronik yang saat ini menjadi polemik lantaran dikorupsi secara berjamaah.  

"Kita bukan menuding. Itu hal yang biasa dalam konteks kemarin itu bukan ada tudingan dari PDI-P ke Partai Demokrat. PDI-P cuma ingin memberikan ruang kepada publik untuk bisa berfikir lebih jernih," kata Arteria di DPR, Jakarta, Jumat (23/3/2018).

Hasto melalui siaran tertulis kepada wartawan, mengatakan PDIP tidak mungkin terlibat kasus korupsi KTP elektronik, sebab pada saat itu, PDI-P dalam posisi sebagai oposan. Ia juga menyinggung semboyan yang dicetuskan pemerintahan SBY, yakni  "Katakan Tidak Pada Korupsi", tapi pada kenyataannya banyak terjadi korupsi di kala itu.

Pernyataan Hasto tersebut  respon atas pernyataan terdakwa kasus korupsi E-KTP, Setya Novanto yang mengatakan bahwa dua politisi PDIP, Puan Maharani dan Pramono Anung ikut menerima aliran dana E-KTP, masing-masing 500 ribu USD.

Tak terima atas pernyataan Hasto, Sekjen DPP Partai Demokrat, Hinca Pandjaitan juga bereaksi. Ia bahkan menuding pernyataan Hasto ibarat mencuci tangan kotor, kemudian air bekas cucian itu disiramkan ke muka orang lain.

Diketahui, belakangan ini Demokrat telah memberikan sinyal, merapat ke PDI-P untuk mengusung Presiden Joko Widodo pada Pilpres 2019. Hal itu sempat tersirat dari pernyataan Ketua Umum Demokrat, SBY dalam acara Rapimnas Demokrat. 

Jika saling tuding satu sama lain, lantas bagaimana peluang koalisi kedua partai itu?

Menurut Arteria, peluang koalisi itu tetap ada. Sebab, aksi saling tuding antara Hasto dan Hinca, adalah hal biasa dan tak ada kaitannya dengan kepentingan politik di Pilpres 2019.

"Politik itu kan sangat dinamis dan sangat dewasa. Tak mungkin karena ada noda seperti ini, tiba-tiba kita berhenti," ujar Arteria.

Lagipula, kata dia, pernyataan Hasto bukan bentuk tudingan ke Demokrat, melainkan sekedar penjelasan pada publik agar tak reaksioner terhadap tuduhan Setya Novanto.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI