Prabowo Sebut 'Indonesia Bubar 2030', Ternyata dari Novel Fiksi

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 22 Maret 2018 | 17:27 WIB
Prabowo Sebut 'Indonesia Bubar 2030', Ternyata dari Novel Fiksi
Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) Prabowo Subianto (Antara Foto)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tengah menjadi buah bibir, setelah dalam pidatonya menyebut ada kekhawatiran Indonesia bakal bubar pada tahun 2030.

Prabowo menyebut prediksi itu hasil kajian dari banyak peneliti asing.

“"Saudara-saudara, kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini. Tapi di negara lain, mereka sudah membikin kajian-kajian di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," demikian Prabowo menegaskan dalam sebuah pidato yang videonya dipakai Gerindra untuk promosi di media sosial.

Namun, ternyata, tak ada satu pun periset maupun Indonesianis di luar negeri yang mengeluarkan prediksi seperti itu.

Baca Juga: Tewas di Mobil, Polisi Karawang Diduga Tembak Kepalanya Sendiri

Sebaliknya, kalimat "Indonesia bakal bubar tahun 2030" justru terdapat dalam sebuah novel fiksi karya PW Singer dan August Cole.

Duo pengarang fiksi ilmiah itu menyebut kalimat tersebut dalam novel berjudul "Ghost Fleet: A novel of The Next Word War", yang terbit pada tahun 2015.

Hasil penelusuran itu dikuatkan oleh pernyataan Wakil Presiden Jusuf Kalla, seusai membuka The 7th Southeast Asian Studies Symposium 2018 di Auditorium Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia di Kampus Salemba Jakarta, Kamis (22/3/2018).

Ia mengatakan, prediksi tentang Indonesia bubar pada 2030 merupakan kajian fiktif sehingga tidak perlu terlalu dikhawatirkan selama masyarakat menjaga persatuan dan kesatuan di Tanah Air.

"Saya kira itu sudah banyak dibahas, itu tentu sesuatu yang mendapat perhatian, tapi kan fiksi," kata JK seperti diwartakan Antara.

Baca Juga: Dua Mobil Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Jatinegara Kaum

JK mengatakan, potensi perpecahan memang selalu berlaku di setiap negara, tidak hanya Indonesia. Namun, hal itu tentu dapat dicegah apabila masyarakat dapat menjaga persatuan dan kesatuan.

Oleh karena itu, JK selalu menyerukan persatuan dan perdamaian di setiap daerah di Indonesia yang berkonflik, karena peperangan tidak akan memberikan manfaat apa pun bagi kesejahteraan warga negara.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI