Suara.com - Mabes Polri menegaskan terkait beredarnya informasi di masyarakat soal telur palsu merupakan bohong atau hoax. Polri sudah melakukan sejumlah pengecekan dengan instansi terkait dugaan telur palsu yang berawal disebar melalui jejaring media sosial.
"Kalau kami sudah jelaskan pihak - pihak lain juga sudah menjelaskan tidak ada yang namanya telur palsu itu harus dipahami. Semua tertangani ya. Dalam artian kami mengcounter itu adalah tugas kami bersama," kata Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Mabes Polri Inspektur Jenderal Setyo Wasisto di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Kamis (22/3/2018).
Setyo menyebut penyebar hoax terkait telur palsu masih dalam tindakan persuasif. Namun, Setyo tak menutup kemungkinan bagi para penyebar akan dilakukan proses hukum.
"Tapi kami masih persuasif. Kalau kami terlalu represif, wah negara ini negara represif. Kami berikan jangka waktu," ujar Setyo.
Baca Juga: Efek Saracen dan MCA Turun, Berita Hoax Telur Palsu Tambah Marak
Direktorat Siber Bareskrim Polri terus memantau mengenai berita hoax yang masih tersebar di media sosial.
Setyo juga memberikan tengat waktu selama satu pekan bila memang para penyebar dilakukan secara sengaja akan dilakukan tindakan hukum. Pihaknya sudah juga berulang kali menegaskan bahwa tidak ada telur palsu di masyarakat.
"Ini kami pantau terus cyber patrol di multimedia akan memantau. Kalau seminggu masih beredar (hoax telur palsu) terus, harus ada tindakan hukum," ujar Setyo.
"Artinya sengaja mengaplod, mengedarkan. Ada kesengajaan," Setyo menambahkan.
Menurut Setyo, bila isu telur palsu masih terus dimunculkan, pihaknya akan melakukan pencarian terhadap siapa yang terlebih dahulu menyebarkan isu dugaan telur palsu.
Baca Juga: Ada Telur Palsu di Pasar Jakarta, Apakah Benar?
"Kalau ini masih jadi tranding topik terus kami cari influensernya siapa nih. Kalau influensernya jelas kami akan profiling, siapa yang main di sini," kata Setyo.