Tak hanya itu, sekelompok orang yang marah juga mendesak pemilik tanah tempat Poya mendirikan rumah untuk mengusir keluarga itu. Mereka mengancam akan membunuh Trump sekeluarga kalau tak angkat kaki dari Kabul.
"Tapi, nama adalah nama. Inilah keputusan kami. Anakku tetap bernama Donald Trump. Mungkin, dia nanti akan dihina teman-teman sekolahnya, tapi persetan dengan semua itu," tegas Poya.