Mantan Agen Ganda Tewas Diracun, Rusia dan Inggris Saling Tuduh

Adhitya Himawan Suara.Com
Kamis, 22 Maret 2018 | 07:28 WIB
Mantan Agen Ganda Tewas Diracun, Rusia dan Inggris Saling Tuduh
Ilustrasi racun [Shutterstock/pzAxe]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Skripal merupakan mantan kolonel di badan intelijen militer Rusia GRU yang telah menghianati puluhan agen Rusia untuk menyeberang ke Inggris.

Skripal mengungsi ke Inggris setelah dibebaskan oleh Moskow dalam kesepakatan pertukaran mata-mata. Pertukaran itu melibatkan beberapa agen intelijen Rusia yang ditahan di Barat.

Inggris mengatakan racun saraf tingkat militer, yang disebut dengan Novichok, pertama kali dikembangkan oleh Uni Soviet dan telah digunakan dalam serangan itu.

Nottingham mengatakan Rusia tidak bisa menjelaskan bagaimana racun saraf itu yang digunakan dalam serangan tersebut bisa sampai ke Inggris dari Rusia dan mengapa Rusia menjalankan program senjata kimia secara ilegal.

Yermakov mengatakan Rusia tidak mengerti apa yang ada di benak para pejabat Inggris.

"Apakah kalian tidak malu?," tanya Yermakov kepada Nottingham. "Tarik sedikit diri kalian dari fobia terhadap Rusia dan mental pulau kalian." Yermakov mengatakan Moskow tidak punya keterlibatan apa pun dengan tragedi itu dan ingin melakukan penyelidikan lebih lanjut yang, kata dia, berarti bahwa London harus berbagi informasi dan bekerja sama dengan Moskow.

Ketika berbicara dalam kunjungannya di Jepang, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Rusia menginginkan Inggris mengatakan kepada pihaknya di mana keberadaan Skripal sekarang.

Lavrov mengatakan bahwa Moskow juga ingin mengetahui mengapa pemerintah Inggris telah menuding Rusia sebagai pihak yang harus bertanggung jawab padahal kepolisian belum menyelesaikan penyidikannya terhadap insiden Salisbury. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI