Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno enggan menangapi perihal pernyataan Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto mengenai prediksi "Indonesia Bubar Tahun 2030".
Dia lebih memilih agar rekan separtainya di Gerindra yang menanggapi pernyataan perihal video pernyataan Prabowo tersebut.
Menurutnya, saat ini dirinya tengah konsentrasi penuh membenahi Ibu Kota Jakarta.
"Biar teman-teman Gerindra yang nanggepin. Saya fokus di Jakarta," ujar Sandiaga di Balai Kota, Jakarta, Rabu (21/3/2018) malam.
Baca Juga: Prabowo Sebut Indonesia Bubar di 2030, Jokowi: Harus Optimistis
Serupa, sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan juga enggan mengomentari ramalan tersebut.
Anies pun hanya melempar senyum dan menggeleng-gelengkan kepalanya saat awak media mendesaknya memberikan komentar tentang ramalan Prabowo.
Sebelumnya, dalam sebuah video pidato berdurasi berdurasi 1.19 menit, Prabowo menyatakan ada sebuah kajian menunjukkan Indonesia diramalkan bubar pada tahun 2030.
Berikut pernyataan lengkap Prabowo dalam video itu:
Saudara-saudara, kita masih upacara, kita masih menyayikan lagu kebangsaan, kita masih memakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini.
Baca Juga: Prabowo Ramalkan Indonesia Bubar 2030, Anies Geleng-Geleng Kepala
Tapi di negara lain, mereka sudah membikin kajian-kajian di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030.
Bung, mereka ramalkan kita ini bubar.
Elite kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, nggak apa-apa. Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, nggak apa-apa.
Bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil ke luar negeri, tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa.
Ini yang merusak bangsa kita sendiri. Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, semakin curang, semakin culas, semakin maling.
Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita berpura-pura lagi.