Peneliti senior INDEF Faisal Basri mengakui, kontur penggunaan ULN di Indonesia juga menunjukkan gejala sama.
Ia mengatakan, alokasi ULN untuk sektor produktif perekonomian di Indonesia masih terbilang rendah.
Fenomena itu sama seperti pemanfaatan ULN pada era Orde Baru, meski terdapat sejumlah perbedaan perihal sektor yang mendapat porsi uang utang lebih besar pada era kekinian.
Pada era Orba, seluruh ULN dialokasikan untuk sektor pembangunan infrastruktur. Tapi kekinian, utang digunakan untuk menguatkan sektor lain semisal belanja pegawai.
Baca Juga: Berikut Harga Tiket Bhayangkara FC vs Persija di SUGBK
"Terbukti, utang digunakan lebih banyak untuk penguatan pos-pos lain, untuk belanja pegawai. Ini bukan zaman Orba. Sekarang utang untuk umum atau generik," ungkap Faisal.