Prabowo Sebut Indonesia Bubar 2030, Ini Respons Istana

Rabu, 21 Maret 2018 | 15:27 WIB
Prabowo Sebut Indonesia Bubar 2030, Ini Respons Istana
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana beramah tamah dengan Prabowo Subianto, Anies Baswedan, dan Wapres Jusuf Kalla di Istana Negara, Senin (16/10/2017). [Suara.com/Erick Tanjung]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Staf Khusus Presiden bidang Komunikasi Johan Budi, angkat bicara terkait pernyataan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto, mengenai “Indonesia bubar tahun 2030”.

Johan mempertanyakan keabsahan pernyataan Prabowo tersebut, terutama tentang kajian maupun data yang menopang kesimpulan tersebut.

"Itu yang disampaikan Pak Prabowo saya tidak tahu, apakah ada dasar kajian secara ilmiah, kemudian bisa menerawang jauh ke depan 2030 Indonesia bubar," ujar Johan di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Rabu (21/3/2018).

Sebab, kata dia, Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla justru berupaya menjadikan Indonesia diperhitungkan oleh dunia pada tahun 2045.

Baca Juga: Sandiaga: Pejabat Tetangga Saya Masih Gunakan Air Tanah

Apalagi, Johan mengklaim, tingkat investasi modal di Indonesia mengalami kenaikan sehingga situasi dalam negeri cenderung baik.

"Tapi kalau pernyataan itu dimaksudkan sebagai masukan, dengan analisis yang begitu banyak, misalnya, ya tentu sah-sah saja, bisa dipelajari karena dihasilkan data valid," lanjut Johan.

Sebelumnya, dalam sebuah video pidato berdurasi berdurasi 1.19 menit, Prabowo menyatakan ada sebuah kajian menunjukkan Indonesia diramalkan bubar pada tahun 2030.

Berikut pernyataan lengkap Prabowo dalam video itu:

Saudara-saudara, kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih memakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini.

Baca Juga: Pakai Azimat, 5 TKI Terancam Dipancung di Arab Saudi

Tapi di negara lain, mereka sudah membikin kajian-kajian di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030.

Bung, mereka ramalkan kita ini bubar.

Elite kita ini merasa bahwa 80 persen tanah seluruh negara dikuasai 1 persen rakyat kita, nggak apa-apa. Bahwa hampir seluruh aset dikuasai 1 persen, nggak apa-apa.

Bahwa sebagian besar kekayaan kita diambil ke luar negeri, tidak tinggal di Indonesia, tidak apa-apa.

Ini yang merusak bangsa kita sendiri. Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, semakin curang, semakin culas, semakin maling.

Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita berpura-pura lagi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI