Banjir Bandang Bandung, Ijazah dan Surat Tanah Warga Tak Selamat

Rabu, 21 Maret 2018 | 14:54 WIB
Banjir Bandang Bandung, Ijazah dan Surat Tanah Warga Tak Selamat
Banjir bandang menerjang Cicaheum, Kota Bandung, Selasa (20/3/2018). (Antara)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Salah satu warga Ade (56) bercerita tersiksa saat banjir bandang datang ke kawasan pemukimannya di Jatihandap, Bandung. Harta bedanya rusak, termasuk rumahnya.

Banjir bandang ini membuat beberapa barang berharga Ade, seperti ijazah serta surat tanah tidak bisa diselamatkan. Bahkan rumahnya belum bisa ditempati karena masih banyaknya lumpur yang mengendap.

Dia cerita banjir bandang kali ini merupakan yang terparah sejak 1982. Pada 1982, meski banjir juga membawa lumpur namun ketebalannya tidak seperti kali ini. Lumput merangsek ke rumahnya setinggi 1 meter.

Kepala Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung, Ferdi Linggaswara mengatakan, saat ini pihaknya tengah fokus membersihkan lumpur di jalan raya.

Baca Juga: Warga: Banjir Bandang di Bandung Kini Terparah Sejak Tahun 1982

"Upaya lanjutan, pengendalian penanggulangan berupa evakuasi material lumpur dan material sampah lainnya. Kita prioritas di badan jalan agar arus lalu lintas lancar," kata dia.

Setelah material lumpur di badan jalan selesai, Diskar PB bersama intansi terkait seperti PU dan PDAM akan fokus penanganan lumpur di pemukiman warga.

Banjir bandang menerjang Cicaheum, Kota Bandung, Selasa (20/3/2018) kamarin. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengalisa banjjir bandang itu dipicu hujan dengan intensitas sangat deras di Kawasan Bandung Utara (KBU).

Dari hasil pengamatan pos hujan observasi Lembang, curah hujan yang terjadi di KBU mencapai 45 milimeter. Tingginya curah hujan didasarkan atas terbentuknya awan Cumulonimbus di sekitar KBU.

Tak hanya itu, terdapat anomali suhu permukaan laut di perairan Jawa Barat yang cenderung hangat sehingga berpeluang terjadi pembentukan awan-awan potensial hujan dengan intensitas sedang hingga lebat.

Baca Juga: Awan Cumulonimbus, Alasan Bandung Diterjang Banjir Bandang

Berdasarkan data klimatologi, pada Maret merupakan bulan dengan curah hujan paling tinggi untuk wilayah Bandung. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI