Suara.com - Israel menahan seorang pegawai konsulat Prancis di Yerusalem, atas dugaan penyelundupan senjata dari Jalur Gaza.
Penahanan itu, seperti dilansir Analdolu Agency, Selasa (20/3/2018), dikonfirmasi oleh layanan keamanan internal Israel, Shabak.
Melalui sebuah pernyataan yang dirilis pada Senin (19/3), Shabak mengatakan warga negara Prancis itu ditahan sebulan lalu.
Selain pegawai konsulat Prancis, Israel juga menahan 10 orang lainnya termasuk seorang penjaga keamanan asal Palestina yang bekerja di kantor konsulat Prancis.
Baca Juga: BKPM: Proyek Kereta Api Makassar-Parepare Butuh Capex Rp1 Triliun
“Pegawai Prancis itu terlibat dalam lima kasus penyelundupan 70 senjata dan dua senapan dari Gaza melalui perbatasan Erez antara Palestina dan Israel. Aksi itu dilakukan menggunakan kendaraan diplomatik milik konsulat Prancis,” demikian pernyataan resmi Shabak.
Aksi itu dilakukan diam-diam agar staf konsulat tersebut memperoleh "keuntungan finansial".
Menurut pernyataan mereka, pegawai tersebut menerima persenjataan dari seorang warga Palestina yang bekerja di Pusat Kebudayaan Prancis di Gaza, lalu membawanya ke Tepi Barat dan menjualnya ke pedagang senjata.
Kasus itu juga melibatkan sebanyak sembilan warga Palestina dari Jalur Gaza dan bermukim di Tepi Barat. Mereka juga ditahan dengan tuntutan yang sama, kata Shabak.
Seorang juru bicara Kedutaan Besar Prancis di Tel Aviv mengatakan, penangkapan pegawai mereka tersebut adalah kasus yang “sangat serius”.
Baca Juga: Penganiaya TKI Tak Dipenjara, Rakyat Malaysia Marah
"Dia sudah dan masih menikmati perlindungan diplomatik yang diberikan kepada warga negara Prancis,” kata juru bicara itu, tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.