Suara.com - Satuan Tugas Operasi Tinombala, Sulawesi Tengah masih terus berlanjut hingga kini. Operasi Tinombala merupakan gabungan antara Polri dan TNI. Belum diketahui kapan operasi tersebut akan selesai.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Polri Brigadir Jenderal M. Iqbal mengatakan operasi Tinombala masih terus berlangsung. Operasi ini akan disesuaikan dengan melihat situasi dan kondisi di lapangan.
Menurut Iqbal, operasi Tinombala fungsinya nanti bisa diganti maupun dimodifikasi.
"Kalau misalnya sudah aman mungkin akan diganti operasi lain atau operasinya sama tapi cara bertindaknya beda. Bisa saja angle-nya kepada kemanusiaan," kata Iqbal di Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Selasa (20/3/2018).
Menurut Iqbal operasi Tinombala masih tetap berlanjut karena masih ada sejumlah anggota Kelompok Santoso yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO).
"Ini beberapa yang masih kami kejar," ujar Iqbal.
Seperti diketahui, Kapolri Jenderal Tito Karnavian menyebutkan bahwa operasi Tinombala masih dilakukan karena masih ada sejumlah teroris jaringan Kelompok Santoso yang masih berada di Poso.
"Ini karena masih ada lagi yang melakukan aksi di sana," ujar Tito di gedung DPR, Rabu (14/3/2018).
Saat ini tersisa tujuh orang DPO yang menjadi target perburuan yakni Ali Muhammad alias Ali Kalora alias Ali Ambon asal Poso, Muhammad Faisal alias Namnung alias Kobar asal Poso, Qatar alias Farel asal Bima NTB, Nae alias Galuh asal Bima NTB, Basir alias Romzi asal Bima NTB, Abu Alim dan Kholid asal Bima NTB.
Dalam setiap kesempatan, Kapolda Sulawesi Tengah Brigjen Polisi Rudy Sufahriadi menyatakan Satgas Operasi Tinombala terus fokus mengejar tujuh anggota Mujahidin Indonesia Timur (MIT) yang melakukan aksi-aksi teror di wilayah Poso selama ini.