"Di Indonesia, baru di Makassar yang bentuk UPTD untuk ngurus sampah," kata Saharuddin Ridwan.
Ditambahkan, dari total sampah warga Makassar per hari 1.200 ton hingga 1.400 ton, 14 persen di antaranya sampah plastik.
Dua pekan lalu Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menawarkan kerjasama untuk menyiapkan sampah kresek plastik jadi bahan campuran aspal. Alat pengelolaannya dari Kementerian PUPR.
"Pemkot Makassar siap berkolaborasi dengan dua kementerian ini. Jadi kami di posisi menunggu," tandas Saharuddin Ridwan. (Salviah)