Bukan Kebakaran, Ini Penyebab Kepulan Asap di Gedung DPR

Senin, 19 Maret 2018 | 20:53 WIB
Bukan Kebakaran, Ini Penyebab Kepulan Asap di Gedung DPR
Titik kebakaran di lantai 4 Gedung Nusantara III DPR. (suara.com/Dian Rosmala)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepulan asap berasal dari lantai 4 Gedung Nusantara III DPR ternyata bukan karena kebakaran. Melainkan ada alat pemadam kebakaran ringan yang bereaksi karena mendeteksi panas.

Alat pemadam berbentuk tabung itu terletak di ruangan.

"Jadi saya atas nama Sekjen DPR, selaku Deputi Administrasi secara resmi menyatakan bahwa hari ini di DPR tidak terjadi kebakaran. Sekali lagi tak ada kebakaran," kata Deputi Adminstrasi Kesetjenan DPR RI Mardian Umar, di DPR, Jakarta, Senin (19/3/2018).

Menurut Mardian, alat pemadam itu baru dipasang tiga bulan lalu untuk mengganti alat serupa yang sudah lama. Tapi, alat baru tersebut lebih canggih dari alat sebelumnya.

Baca Juga: Asap Kebakaran Gedung DPR Berasal dari Depan Ruangan Fahri Hamzah

"Itu artinya alat tersebut canggih ya. Alat ini lebih responsif. Jadi itu yang keluar adalah letupan aerosol. Jadi alatnya, ketika mendeteksi panas itu langsung keluarkan bahan aerosol itu. Itu jenis fire pro," ujar Mardian.

Mardian mengatakan alat tersebut terletak di ruang kerja Wakil Ketua DPR Fraksi PKS, Fahri Hamzah. Tak ada kerusakan akibat kejadian itu.

"Alhamdulillah semuanya aman. Tak ada berkas yang terbakar. Pak Fahri saat tidak di ruangan. Jadi aman ya. Tidak ada kebakaran," tutur Mardian.

Mardian menduga ada percikan api dari salahsatu kabel di ruangan itu. Karena alat pemadam kebakaran ringan tersebut terlalu sensitif, maka secara cepat alat itu menyemburkan asap aerosol.

"Jadi alat ini sangat sensitif. Jadi secara spontan keluarkan asap itu," kata Mardian.

Baca Juga: Kesal Lihat Asap saat Bersepeda, Sandiaga laporkan 2 Bus Kopaja

Kini petugas pemadam kebakaran telah meninggalkan gedung DPR, setelah memastikan tak ada kebakaran di Gedung DPR.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI