Suara.com - Anggota Komisi I DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, Andreas Hugo Pareira menyoroti sikap dari Kementerian Luar Negeri yang tidak langsung melayangkan protes pada pihak otoritas Arab Saudi perihal eksekusi pancung terhadap Tenaga Kerja Indonesia Muhammad Zaini Misrin Arsyad, Minggu (18/3/2018).
"Kemenlu melalui Kedubes di Saudi seharusnya secepatnya lakukan nota protes untuk memohon kejelasan mengenai hal itu," kata Andreas di DPR, Jakarta, Senin (19/3/2018).
Andreas mengatakan, perlindungan terhadap warga negara Indonesia mesti dilakukan secara semaksimal. Dia mengimbau pihak pemerintah Indonesia segera minta penjelasan kepada Raja Arab Saudi langsung.
"Sebaiknya pemerintah Indonesia secepatnya menghubungi langsung kepada Raja Saudi Arabia, supaya memperoleh penjelasan mengenai hal itu," ujar Andreas.
Baca Juga: Pancung TKI Zaini Misrin, Migrant Care: Arab Saudi Langgar HAM!
Meski demikian, Ketua DPP PDIP memandang hubungan baik antara Indonesia dan Arab Saudi perlu tetap dijaga. Ia berharap opsi pemutusan hubungan diplomatik tidak perlu terjadi meskipun Zaini Misrin telah dieksekusi tanpa pemberitahuan resmi ke Indonesia.
"Hubungan diplomatik itu sangat tinggi harganya. Oleh karena itu, tanpa hubungan diplomatik kita tidak bisa memperoleh kejelasan diplomasi," ujar Andreas.
Baginya, yang terpenting saat ini adalah memperoleh kejelasan informasi dari Arab Saudi perihal eksekusi pancung. Apalagi Presiden Joko Widodo sudah tiga kali minta pengampunan untuk Zaini.
"Maka kita perlu penjelasan soal hal ini," kata Andreas.
Zaini merupakan warga negara asal Bangkalan, Madura. Ia dituduh telah membunuh majikannya pada tahun 2004 silan. Empat tahun kemudian, ia vonis hukum mati oleh pengadilan di Arab Saudi. Minggu (18/3/2018) kemarin hukuman mati itu terjadi.
Baca Juga: DPR Khawatir TKI Zaini Misrin Dipancung Arab Saudi Cuma Hoaks