Suara.com - Kasus pembakaran gazebo di mushala dalam komplek Taman Pendidikan Alquran (TPA) Fathurrahman, Jambidan, Banguntapan, Bantul masih mandek. Padahal kejadian sudah sepekan lalu.
Kapolsek Banguntapan Kompol Suhadi mengatakan polisi masih terus mendalami kasus pembakaran tersebut. Selain itu melakukan pemeriksaan terhadap saksi - saksi.
"Masih pemeriksaan saksi, masih minim bukti. Karena tidak ada cctv juga. Tapi kami akan berusaha semaksimal mungkin," kata Suhadi.
Suhadi menegaskan kendati minimnya bukti namun dirinya bersama jajaran kepolisian akan terus berusaha keras menuntaskan kasus tersebut.
Baca Juga: Menteri Agama Kecam Pembakaran Musala di Yogyakarta
Suhadi juga menambahakan sebenarnya malam sebelum kejadian tersebut pihaknya sudah mengumpulkan takmir masjid untuk bekerja sama menjaga keamanan di wilayah Bantul.
"Malam minggu, sebelum kejadian saya menumpulkan takmir masjid di Baturetno untuk sama - sama menjaga. Kalau ada lihat orang mencurigakan tolong minta minimal identitasnya dan kalau bisa memasang CCTV di masjid," ujar Suhadi.
Selain melakukan sosialisasi dan bekerja sama dengan takmir musala, Suhadi juga mengatakan kepolisian saat ini juga mendapat bantuan dua anggota TNI di setiap Polsek untuk meningkatkan keamanan.
"Sekarang kan ditambah 2 personil dari TNI di setiap Polsek, jadi setiap hari kita juga patroli untuk menjaga keamanan," ujar Suhadi.
Sementara itu, menurut kesaksian Suryanto, warga yang menjadi saksi mata dan turut memadamkan api kebakaran gazebo, pihaknya tidak menyangka bahwa yang terbakar saat itu bukan hanya gazebo.
Baca Juga: Buya Syafii: Musala dan Balai Belajar Alquran di Bantul Dibakar
"Habis salat magrib saya naik ke lantai 2, saya lihat ada api di sisi timur lapangan, saya kira barak saya yang buat bakar batu bata terbakar, terus saya kelokasi ternyata gazebo sudah terbakar cukup besar apinya, pas saya mau pulang cari bantuan ketemu warga lain di jalan terus padamkan api, nggak kepikiran kalau karpet dan sajadah di dalam musala juga terbakar," ujar Suryanto.