Dilirik Beberapa Partai, Samad Siap Jadi Cawapres Jokowi

Sabtu, 17 Maret 2018 | 15:15 WIB
Dilirik Beberapa Partai, Samad Siap Jadi Cawapres Jokowi
Ketua nonaktif Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad tiba di Kantor Badan Reserse Kriminal Polri, Jakarta, Kamis (2/7). [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nama Abraham Samad santer dibicarakan ketika pemilihan presiden tahun 2014 lalu. Saat itu, Abraham yang menjabat sebagai Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi digadang-gadang akan digandeng Presiden Joko Widodo untuk menjadi pendapingnya sebagai Calon Wakil Presiden.

Kini Pilpres 2019 sudah mendekat, dan prosesnya pun sudah mulai terasa. Saat ini, Jokowi yang sudah dideklarasikan oleh beberapa partai sudah resmi maju kembali. Namun, belum diketahui siapa yang akan mendapinginya, mengingat Jusuf Kalla sudah menegaskan tidak akan maju lagi.

Untuk posisi orang nomor dua tersebut, Abraham Samad mengaku sudah dilirik oleh sejumlah partai politik. Ia pun menyatakan kesiapannya, apabila hal tersebut benar-benar terjadi.

"Ada beberapa partai politik yang pernah mengontak. Tapi sekali lagi saya dalam posisi begini, apapun ya, dimanapun masyarakat memberikan amanah kita, maka itu menjadi kewajiban konstitusional," katanya di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (17/3/2018).

Menurutnya, apabila dipercaya oleh masyarakat, maka hal tersebut tak bisa ditolak. Sebab, menurut Samad hal itu merupakan kewajiban konstitusional sebagai seorang warga negara.

"Jadi tidak ada warga negara yang bisa menolak kewajiban konstitusional. Apa yang disebut kewajiban konstitusional ketika masyarakat memberikan amanah ketika anda diberi amanah menjadi ketua KPK anda tidak bisa menolaknya, dan itu kewajiban konstitusional," lanjut Samad.

Ketila ditanyakan nama sejumlah partai tersebut, Samad enggan menyebutnya. Namun, sebenarnya dia meragukan niat beberapa partai tersebut, lantaran kondisi finansialnya tidak cukup.

"Ada beberapa, tapi kan tidak perlu disampaikan, yang jelas saya bukan orang partai. Bukan orang yang punya duit, apa partai-partai itu tetap mau terus melanjutkan mencalonkan saya? Itu jadi pertanyaan," tutupnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI