Jumlah DPS di Pilgub Jawa Barat Mencapai 31,7 Juta Pemilih

Adhitya Himawan Suara.Com
Sabtu, 17 Maret 2018 | 14:11 WIB
Jumlah DPS di Pilgub Jawa Barat Mencapai 31,7 Juta Pemilih
Petugas mengangkat kotak suara logistik di gudang KPUD Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, Rabu (28/2/2018). [Antara/Adeng Bustomi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Total daftar pemilih sementara (DPS) untuk pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat mencapai 31.708.330 pemilih. Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Jawa Barat menetapkan hasil rekapitulasi DPS untuk Pilgub Jawa Barat dalam rapat pleno terbuka yang berlangsung di aula Setia Permana, Jalan Garut, Bandung, Jawa Barat, Sabtu (17/3/2018).

"Untuk DPS sudah selesai kita tetapkan dalam rapat pleno terbuka rekapitulasi DPS tadi malam," kata Ketua KPUD Jawa Barat, Yayat Hidayat, saat dihubungi Suara.com, Sabtu (17/3/2018).

Rincian hasil rekapitulasi DPS itu terdiri dari 15.941.296 laki-laki dan 15.767.034 perempuan. Jumlah pemilih itu tersebar di 627 kecamatan yang ada di provinsi Jawa Barat. Adapun tempat pemungutan suara (TPS) di Pilgub Jawa Barat nanti berjumlah 74.944 unit.

Yayat mengatakan, terdapat sekitar 923 ribu pemilih dengan kategori non KTP elektronik. Jumlah itu akan diserahkan KPUD Jawa Barat ke Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Jawa Barat untuk ditindak lanjuti.

Baca Juga: JR Saragih Resmi Tersangka Pemalsuan Ijazah untuk Pilgub Sumut

"Kan untuk pemilih yang tidak memiliki KTP elektronik harus dibuatkan surat keterangan dan harus ada bukti perekaman," ucapnya.

Menurutnya, khusus untuk pemilih disabilitas masih belum ditetapkan, karena penghitungan jumlah DPS dengan kategori pemilih penyandang disabilitas belum lengkap.

"Untuk kategori pemilih disabilitas nanti menyusul, karena masih ada dua daerah yang belum lengkap melaporkan data untuk pemilih disabilitas. Itu di Kabupaten Garut dan Kabupaten Bogor," ucapnya.

KPUD Jawa Barat memang cukup selektif untuk pemilih disabilitas. Berkaca pada Pilgub 2013 lalu, di mana setiap TPS diberikan alat bantu untuk pemilih disabilitas terbukti tidak begitu efektif lantaran tidak semua pemilih disabilitas terdaftar di tiap TPS.

"Jadi kita verifikasi lagi, agar tidak boros. Kita periksa ulang sebaran pemilih disabilitas itu di mana saja," jelasnya.

Baca Juga: Pilgub Jateng, Ganjar dan Sudirman Berebut Program Pesantren

Yayat mengatakan, memang selalu ada dinamika antara jumlah DPS dengan jumlah daftar pemilih tetap (DPT) yang baru akan dilakukan penghitungan rekapitulasi DPT dalam beberapa pekan ke depan.

"Wajar ketika ada dinamika, karena kan biasanya ada penduduk yang pindah dan lain sebagainya, sehingga mempengaruhi jumah DPT nanti. Justru ketika tidak ada perubahan, ini yang mesti kita curigai," tutupnya. (Aminuddin)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI