KPK Resmi Tetapkan Calon Gubernur Maluku Utara Tersangka Korupsi

Jum'at, 16 Maret 2018 | 20:28 WIB
KPK Resmi Tetapkan Calon Gubernur Maluku Utara Tersangka Korupsi
Wakil Ketua KPK Saut Situmorang [suara.com/Oke Atmaja]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) resmi mengumumkan penetapan tersangka calon Gubernur Maluku Utara, Ahmad Hidayat Mus (AHM) dan mantan Ketua DPRD Kepulauan Sula, Zainal Mus (ZM). Mereka berdua ditetapkan sebagai tersangka korupsi pembebasan lahan Bandara Bobong, Kabupaten Sula, tahun anggaran 2009.

AHM ditetapkan sebagai tersangka dalam kapasitasnya sebagai Bupati Kepulauan Sula periode 2005-2010. Sementara itu ZM selaku Ketua DPRD Kabupaten Kepulauan Sula periode 2009-2014.

"KPK meningkatkan status penanganan perkara ke penyidikan, dengan menetapkan dua orang sebagai tersangka yaitu AHM Bupati Kepulauan Sula periode 2005-2010, dan kedua ZM Ketua DPRD Kabupaten Sula periode 2009-2014," kata Wakil Ketua KPK Saut Situmorang, saat konferensi pers di Gedung KPK, Jalan Kuningan Persada, Jumat (16/3/2018).

Saut mengatakan, kasus dugaan korupsi pengadaan lahan Bandara Bobong ini merupakan supervisi dari Kepolisian Daerah Maluku Utara. Menurut dia, proses penyelidikan sudah dilakukan sejak Oktober 2017 dan tak berkaitan dengan gelaran Pilkada serentak 2018.

Baca Juga: Empat Inti Pembicaraan Komnas HAM-KPK soal Kasus Novel

Saut menyebut, pihaknya menduga AhM dan ZM telah menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau korporasi, terkait dengan pembebasan lahan Bandara Bobong Kabupaten Kepulauan Sula yang menggunakan APBD tahun anggaran 2009.

AHM dan ZM diduga melanggar Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo Pasal 55 ayat (1) ke-1 jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.

AHM diketahui merupakan salah satu calon Gubernur Maluku Utara yang bertarung dalam Pilkada serentak 2018. Dia berpasangan dengan Rivai Umar. Pasangan nomor urut 1 itu diusung oleh Partai Golkar dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

AHM menjabat Bupati Kepulauan Sula selama dua periode. Dia adalah mantan Koordinator Bidang Pemenangan Pemilu Indonesia II atau Wilayah Timur Golkar di era Ketua Umum Setya Novanto. Namun, saat Ketua Umum Golkar dipegang Airlangga Hartarto, AHM didepak dari pengurus DPP.

Baca Juga: Suap Pesawat Garuda, KPK Periksa Pemain Film 'Catatan si Boy'

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI