Suami Mutilasi dan Makan Otak Sang Istri yang Dituduh Setan

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 14 Maret 2018 | 10:20 WIB
Suami Mutilasi dan Makan Otak Sang Istri yang Dituduh Setan
Orlando Estrera, warga Kota Quezon, Filipina, tega membunuh serta memutilasi istrinya sendiri, Hiede, yang telah dinikahinya selama 16 tahun terakhir. [Inquirer]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Orlando Estrera, warga Kota Quezon, Filipina, tega membunuh serta memutilasi istrinya sendiri, Hiede, yang telah dinikahinya selama 16 tahun terakhir.

Orlando, seperti dilansir Inquirer, Selasa (13/3/2018), mengakui kepada polisi membunuh Hiede demi menyelamatkan umat manusia. Sebab, ia mengklaim istrinya adalah "Setan".

"Aku membunuhnya untuk menyelamatkan kita semua, karena dia adalah 'Setan'" tutur Orlando saat gelar perkara di kantor kepolisian Quezon.

Peristiwa itu terungkap setelah aparat kepolisian menerima pengaduan tetangga Orlando di kawasan Barangay Holy Spirit, Quezon City, Minggu (11/3) akhir pekan lalu.

Baca Juga: Dituding Roby Geisha Gunakan Pelet, Ini Jawaban Cinta Ratu

Tetangga melaporkan kepada polisi, setelah melihat Orlando membuang sejumah bagian tubuh manusia yang telah hancur.

Setelah ditangkap, Orlando menegaskan tak menyesali perbuatannya. Sebab, ia mengklaim Hiede mengandung benih iblis di rahimnya.

"Dia menyusahkanku karena dia adalah Setan. Dia mengatakan kepadaku bahwa dia adalah Setan, "kata Orlando.

Ia lantas meracau tentang sejumlah referensi religius, untuk mendukung tudingannya terhadap mendiang sang istri.

Kepala Kepolisian Quezon Superintendet Guillermo Eleazar mengatakan, Orlando akan diikutkan dalam tes psikologis serta kejiwaan oleh dokter ahli, untuk mengetehaui kesehatan.

Baca Juga: Keji! Lelaki Ini Jual Bayinya Lewat Situs Online

"Sementara ini, kami menuntutnya atas dasar pembunuhan," terang Eleazar.

Eleazar mengatakan, pernyataan Orlando mengenai istrinya adalah “Setan” baru diungkap yang bersangkutan pada gelar perkara. Saat pemeriksaan, pelaku tak pernah mengeluarkan pernyataan seperti itu.

“Dalam pemeriksaan, ia hanya mengakui membunuh dan memutilasi istrinya karena kebencian. Rasa benci itu dipendamnya selama 16 tahun pernikahan,” terangnya.

Ia menjelaskan, polisi sempat memaksa Orlando mengikuti tes urine. Tapi hasilnya, lelaki itu tak menggunakan obat-obatan atau menyalahgunakan narkotika.

”Dia hanya bilang mengonsumsi sabu, itu juga pada tahun 2002,” tukasnya.

Orlando bekerja di sekolah yayasan swasta di Quezon. Sementara sang istri adalah kepala keperawatanan. Mereka pindah ke Manila pada dua tahun silam. Awalnya, mereka berdomisili di Davao Oriental.

Superintendent Rossel Cejas, komandan kepolisian Batasan, Barangay dan petugas kepolisian pergi ke rumah Estrera Orlando pada Minggu sore, setelah mendapat laporan warga.

“Kami datang setelah tetangga melihat tersangka basah kuyup guna membuatng pakaia dan tubuh istrinya. Termasuk membuang tangan yang putus,” jelasnya.

Pada lokasi perkara, polisi menemukan sebilah pisau dapur berukuran 13 inci dan berlumur darah. Sementara satu palu ditemukan polisi tertindih jenazah Hiede.

Orlando mengatakan, ia menikam memakai pisau dapur, saat istrinya sedang berbaring,” jelasnya.

Setelah membunuh, Orlando membelah perut Hiede untuk mengetahui ada atau tidaknya janin. Belakangan diketahui, Hiede tak bakal pernah bisa hamil.

Selain memotong tungkai korban, Orlando juga menuturkan telah menguliti wajah sang istri.

“Dia juga mengakui memakan otak istrinya,” tukasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI