Suara.com - Persemayaman jenazah Hari Darmawan, pendiri waralaba Matahari, di Rumah Duka Kertha Semadi, Denpasar, Bali, Rabu (14/3/2018), terbilang sederhana.
Ruanga tempat jenazah Hari disemayamkan, dihiasi ribuan bunga warna putih dan kuning seperti kembang mawar dan ester.
Pihak keluarga, menyewa empat blok Rumah Duka Kertha Semadi. Empat blok tersebut didekorasi memakai kain berwarna putih dan kain kuning keemasan, serta lampu kelap-kelip, juga berwarna kuning.
Sementara kursi dan meja juga dilapisi warna putih. Untuk kursinya, dipakaikan pita berwarna kuning. Pihak keluarga juga memasang foto-foto semasa almarhum semasa hidup bersama anak dan istrinya.
Baca Juga: Jelajahi 5 Kota dengan All-New BMW Seri 5
Ada delapan buah foto yang diletakkan di dua meja, yang dibatasi karangan bunga. Sedangkan peti jenazah diselimuti ribuan kuntum bunga.
Rumah duka itu juga “dibanjiri” karangan bunga berisi ucapan belasungkawa.
Rabu hari ini, jenazah almarhum akan dikremasi. Sebelum dikremasi, jenazah akan diberikan kebaktian.
Pada setiap kursi tamu, terdapat buku liturgi kebaktian kedukaan, dengan sampul foto almarhum yang memakai jas warna hitam.
Tamu-tamu yang datang melayat disuguhi aneka buah-buahan seperti buah angggur merah, salak bali, jeruk, manggis, klengkeng, dan rambutan.
Baca Juga: Soal Artis dan Acara Alay, Ini Tanggapan Jessica Iskandar
Selain itu, juga ada aneka kue basah seperti kue lemper, kue lapis, kue risoles, dan kue kukus. Tamu juga disuguhkan aneka minuman seperti air kopi, teh, dan teh serta jus dalam kemasan.
Tamu juga disediakan nasi kotak yang dipesan dari penyedia makanan terkenal Bali, berisia nasi, udang, sambal, daging ayam, satai ayam, telur, dan sayur.
Untuk gelas minum kopi atau teh terbuat dari kertas, bukan plastik. Pegawai Matahari group, saat menyuguhkan minuman teh kepada wartawan, mengatakan gelas kertas ini sengaja dipesan Suzy Darmawan, putri sulung mendiang.
"Kami tidak memakai gelas plastik karena sudah permintaan Ibu Suzy," katanya.
Sekitar pukul 09.24 WITA, telah dilaksanakan kebaktian pelepasan jenazah almarhum. Setiap kerabat yang akan mengantar jenazah ke tempat kremasi, disediakan bus.
Kekinian, pendeta dari Gereja Reformed Injili Indonesia (GRII) Denpasar, tengah memberikan ceramah kebaktian pelepasan jenazah.
Untuk diketahui, Hari ditemukan tewas tertelungkup di batu Sungai Ciliwung, Bogor, Jawa Barat, pada SAbtu (10/3) akhir pekan lalu. [Sukis Wati]