Hayati, Dosen IAIN Bukittinggi Diskors karena Pakai Cadar

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 14 Maret 2018 | 08:33 WIB
Hayati, Dosen IAIN Bukittinggi Diskors karena Pakai Cadar
Foto ilustrasi [Paulus Tandi Bone/JIBI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kebijakan diskriminatif mengenai tata busana perempuan kembali terjadi di institusi pendidikan Indonesia.

Setelah heboh pelarangan mahasiswi bercadar di Universitas Negeri Islam Sunan Kalijaga Yogyakarta, satu dosen di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, Sumatera Barat dinonaktifkan gara-gara memakai tabir penutup wajah.

Perempuan dosen yang diskors tersebut bernama Hayati Syafri. Ia diskors dari kampus sejak awal Februari 2018.

"Alasan saya di nonaktifkan dari pihak kampus karena saya memutuskan untuk berniqab atau memakai cadar," tutur Hayati kepada Covesia.com—jaringan Suara.com, Selasa (13/3/2018).

Baca Juga: Deddy Corbuzier Kritik Acara Alay, Apa Kata Eko Patrio?

Hayati menjelaskan, ia telah memilih menggunakan cadar meski diskors. Sebab, ia memakai cadar karena keputusan pribadi.

"Namun, sepertinya, pihak kampus merasa keberatan dengan keputusan saya selama saya masih mengajar dan melakukan kegiatan akademik di kampus, karena dianggap melanggar disiplin berpakaian," jelasnya.

Ia menambahkan, surat penonaktifannya sejak awal Februari lalu untuk tidak mengajar hanya disampaikan tanpa memberikan surat. Sebab, pihak kampus beralasan tak tahu alamat pengiriman surat kepada Hayati.

Hayati merupakan dosen IAIN yang telah mengajar sejak tahun 2007 yang berstatus pegawai negeri sipil.

"Ini merupakan hukuman yang paling berat bagi saya, saya merasa terzalimi," ucapnya.

Baca Juga: Retas Laman Pemkot Los Angeles, 3 Mahasiswa Indonesia Diburu FBI

Rektorat IAIN Bukittinggi, hingga Selasa, masih enggan memberikan penjelasan mengenai alasan penonaktifan Hayati.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI