Dilaporkan karena Berita Hoaks, Fahri Hamzah Klaim Tanggung Jawab

Selasa, 13 Maret 2018 | 11:43 WIB
Dilaporkan karena Berita Hoaks, Fahri Hamzah Klaim Tanggung Jawab
Aparat Polda Metro Jaya telah menerima laporan Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah, terkait kasus pencemaran nama baik dan fitnah yang dituduhkan kepada Presiden PKS Sohibul Iman. [Suara.com/Agung Sandy Lesmana]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dilaporkan oleh Muhammad Rizki ke Polda Metro Jaya, karena diduga menyebarkan berita bohong alias hoaks.

Selain Fahri, Rizki juga melaporkan Fadli Zon secara bersamaan dan atas tuduhan yang sama. Ia melaporkan duo pemimpin DPR itu pada Senin (12/3/2018).

Setelah dilaporkan ke polisi, Fahri menilai hal itu wajar karena menjadi hak siapa pun termasuk Rizki.

Fahri mengakui menikmati pelaporan dirinya oleh Rizki, karena dianggapnya sebagai dinamika hidup berdemokrasi.

Baca Juga: Video Ciumannya Viral, Nikita Mirzani: Kan Dia Pacar Gue

"Sebab, setiap orang yang merasa dirugikan oleh tindakan orang lain, dapat melakukan upaya hukum. Itu sehat, normal, dan merupakan gizi dalam berdemokrasi," kata Fahri di DPR, Jakarta, Selasa (13/3/2018).

Terkait perkara yang dituduhkan oleh pelapor kepadanya, Fahri berdalih ia hanya mengutip pemberitaan salah satu media yang cukup dipercaya di Indonesia, yakni Jawapos.

Fahri mengatakan, unggahannya di akun twitter pribadi, merupakan tindakan yang dapat dipertanggung jawabkan.

"Itu justru bertanggung jawab karena mengutip sumber dalam setiap tulisan (Jawapos). Mengutip sumber adalah bagian yang paling penting. Kalau orang mengutip sumber yang tidak ada, baru disebut melakukan tindak pidana, kebohongan atau pemalsuan," ujar Fahri.

Untuk diketahui, tanggal 4 maret 2018 akun twitter @FahriHamzah mengunggah tautan pemberitaan media Jawapos.

Baca Juga: Tewas Setelah Selfie, Ternyata Tommy Anak Jahil Tapi Bikin Kangen

Dalam unggahannya, Fahri juga menuliskan kalimat "Dari web resmi @jawapos menemukan bahwa ketua MCA adalah Ahoker. Jadi maling teriak maling dan ngaku Muslim segala. Ayok @DivHumas_Polri selesaikan barang ini. Jangan mau merusak nama Polri dengan menyerang identitas agama."

Berita tersebut telah diklarifikasi oleh pihak Jawapos sendiri. Fahri menilai klarifikasi Jawapos adalah perilaku baik.

"Tapi mengutip sebuah institusi resmi seperti Jawapos atau kricom, atau detikcom, atau semua media umum yang diketahui oleh publik, merupakan suatu tindakan yang bertanggung jawab," tandasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI