Suara.com - Presiden Joko Widodo menerima kunjungan resmi delegasi senat parlemen Republik Kazakhstan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa (13/3/2018).
Presiden didampingi anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat yang juga Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen Nurhayati Ali Assegaf, Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir, dan Menteri Sekretaris Negara Praktikno.
Saat menyampaikan kata sambutan, Jokowi mengatakan Indonesia merupakan negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam.
"Terima kasih telah mengunjungi negara kami, dimana negara kami merupakan negara berpopulasi muslim terbesar. Sebanyak 87 persen dari 260 juta penduduk kami merupakan umat muslim," ujar Jokowi.
Baca Juga: Ini Lima Kelebihan Galaxy S9 Dibandingkan S8
"Namun kami merupakan negara majemuk, baik pada aspek religius maupun suku budaya. Alhamdulillah kami dapat menjaga kebersamaan dalam prinsip perdamaian dan toleransi yang selalu memberi kenyamanan," lanjut Jokowi.
Ketua Senat Parlemen Republik Kassym Jomart Tokayev menyampaikan ucapan terima kasih, setelah rombongan diterima di Istana Merdeka.
"Kami melakukan perjalanan yang jauh dari Astana ke Jakarta selama lebih dari 10 jam ke Jakarta," kata dia.
Tokayev menjelaskan tujuan mereka ke Indonesia adalah menyampaikan surat undangan dari Presiden Kazakhstan Nursultan Nazarbayev. Ia berharap Jokowi bisa hadir memenuhi undangan tersebut.
"Pertama ingin menyampaikan surat dari presiden kami kepada anda untuk mengundang Pak Presiden melakukan kunjungan resmi ke Astana pada 10 Oktober," kata Tokayev.
Baca Juga: Pesawat Bangladesh Terbakar di Nepal, 49 Penumpang Tewas
"Tahun ini kami memperingati perayaan pembangunan hubungan diplomatik ke-25 negara kita. Ini merupakan momen yang baik dan kami memandang Indonesia sebagai negara mitra yang penting di Asia," lanjutnya.
Tokayev menyebut ada banyak peluang kerja sama yang bisa dilakukan antara Indonesia dengan Kazhakstan.