Suara.com - Ustad Abdul Rahman (53) menceritakan sebelum mendapat penyerangan dari perempuan berinisial V. Ada yang mendatangi rumah Abdul, Sabtu (10/3/2018) sekitar pukul 23.30 WIB.
"Itu dia datang malam. Langsung buka pagar rumah, sama ketok pintu, nggak pakai mengucapkan salam," kata Abdul ketika ditemui Suara.com.
Suara.com menemuinya di kediamannya di Komplek Bumi Sawangan Indah 1, di Jalan Pengasinan, Sawangan, Depok, Jawa Barat, Senin (12/3/2018).
Abdul tidak mengetahui maksud kedatangan V. Sehingga orang di rumah Abdul tak membukakan pintu. Lantaran hari sudah larut malam.
Baca Juga: Jilbab Si Penusuk Ustad Abdul Tertinggal di Masjid
"Itu istri saya yang tahu awalnya. Ada yang ketuk pintu, tapi nggak menyebut nama. Pagar rumah main di buka saja," ujar Abdul.
Sekitar 15 menit suara ketuk pintu rumah berhenti. Dan wanita berinisial V pergi tanpa menutup kembali pagar rumah.
"Pas dia (V) pergi, itu istri saya bangunkan saya lagi tidur. Katanya ada yang ketuk pintu. Saya bangun terus keluar rumah. Pagar taunya nggak ditutup," ujar Abdul.
Saat itu, Abdul dan istri tak mengetahui siapa yang tadi mengetuk pintu rumah. Sehingga Abdul mencari keluar rumah dan ternyata sudah tidak ada orang yang mengetuk pintu rumah tersebut.
"Ya, saya cari keluar. Nggak ada siapa - siapa. Saya sama istri juga belum tau siapa yang ketuk pintu malam - malam tadinya," ujar Abdul.
Baca Juga: Begini Sosok Perempuan Penusuk Ustad Abdul di Masjid Sawangan
Setengah jam berlalu, sekitar pukul 00.00 WIB Abdul dan istri kembali masuk rumah, ternyata kembali ada yang mengetuk pagar rumah dan ternyata pelaku berinisial V.
Masjid Darul Mutaqin, Komplek Bumi Sawangan Indah 1, Pengasinan, Depok, Jawa Barat. (suara.com/Welly Hidayat)
"Itu datang lagi, tapi nggak masuk ke depan rumah, hanya di depan pagar. Pas saya keluar ternyata dia," ujar Abdul.
V meminta dibukakan pagar rumah lantaran ada yang ingin dibicarakan. Namun, Abdul menyuruh V pergi meninggalkan rumahnya karena sudah larut.
"Saya sudah kesal, kan dia pernah pukul pundak saya di Masjid. Saya sudah kesal kan nggak mau bertemu dia, kan nggak ada urusan," ujar Abdul.
Selanjutnya, terjadilah penyerangan terhadap Abdul oleh V ketika masuk Salat Subuh. Abdul dan puteranya bernama kiki salat berjamaah di Masjid Darul Muttaqin dekat rumahnya.
Abdul, ketika itu juga hanya menjadi makmum saat salah subuh. Dan juga tidak melihat atau mencurigai akan mengalami tindakan kekerasan oleh V. Karena V tak nampak ketika Salat Subuh berjamaah di Masjid.
"Itu saya datang salat subuh biasa. Nggak lihat juga ada dia di situ. Nggak curiga kalau saya mau ditusuk juga pipi saya" ujar Abdul.
Kemudian, ketika penyerangan terjadi Abdul masih salat berjamaah dengan para jamaah lain. Anak Abdul, Kiki yang mengetahui pertama kali, melihat V tiba - tiba muncul dari belakang membawa pisau dengan memakai perlengkapan salat yang lengkap.
"Itu anak saya lihat terus teriak 'Pak awas mau ditusuk'. Anak saya juga sambil ngelempar sendal ke V yang mau serang saya mas. Itu pas saya nengok ( kebelakang) dia sudah nusuk pipi kanan saya pakai pisau," ujar Abdul.
Melihat kejadian tersebut para jamaah yang lain langsung mengamankan V. Sehingga V dibawa ke Polsek Sawangan.
Hingga kekinian V diduga mengalami gangguan jiwa. Sehingga polisi membawa V untuk menjalani pemeriksaan intensif ke Rumah Sakit Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur.