Sandiaga Uno, yang juga hadir dalam deklarasi tersebut, mengakui bakal terus menuruti apa pun keputusan partai, termasuk kalau Anies diambil senjadi pendamping Prabowo.
"Saya sebagai kader Partai Gerindra selalu berprinsip sami'na wa atho'na (patuh dan taat) kepada partai. Apa pun keputusan yang diambil nantinya, setelah DPP mendapat aspirasi dari DPD Jakarta, saya hanya menunggu. Saya kan mendapat amanah di Jakarta," tukasnya, diplomatis.
Sandiaga menuturkan, sebagai kader Partai Gerindra sekaligus pengusaha, ia menginginkan Indonesia menjadi lebih baik.
Agar Indonesia menjadi lebih baik, Sandiaga menilai beragam pembenahan dan kemajuan harus dimulai dari Jakarta.
Baca Juga: Mereka Dihina dan Ditolak di Kelas karena Cadar
"Sebabnya, nanti Indonesia itu yang dilihat Jakarta. Sama seperti dalam politik. Kalau Jakarta sukses tahun 2017 sukses, ya Insya Allah perubahan yang sama akan dibawa untuk Indonesia pada 2019," jelasnya.
Anies, yang turut menghadiri acara tersebut, justru enggan mengomentari deklarasi Prabowo menjadi calon presiden maupun kemungkinan dirinya menjadi bakal cawapres.
Menurutnya, hal tersebut bukan kewenangan dirinya yang datang sebagai undangan karena statusnya yang gubernur.
"Saya gubernur, tidak boleh politik begitu dong," kata Anies.
Kendati demikian, Anies menyampaikan ucapan selamat atas deklarasi pencalonan Prabowo menjadi calon presiden.
Baca Juga: Penyebab Kekalahan di Final German Open, Fajar: Intinya karena...
"Tapi yang jelas kami ucapkan selamat dan ini adalah keputusan DPD Gerindra dan mudah-mudahan konsolidasi berjalan lancar," ucap Anies.