Xi Jinping Diizinkan Jadi Presiden Tiongkok Seumur Hidup

Reza Gunadha Suara.Com
Senin, 12 Maret 2018 | 07:16 WIB
Xi Jinping Diizinkan Jadi Presiden Tiongkok Seumur Hidup
Presiden Cina, Xi Jinping. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Guosheng juga menuturkan, partai dan pemerintah provinsi setempat terus mendistribusikan gambar potret Presiden Xi ke seluruh warga, sebagai bentuk penghormatan.

"Rakyat biasa di seluruh area kami mengatakan, hanya Sekjen Xi adalah Bodhisattva yang hidup," tukasnya lagi.

Bodhisattvas adalah seseorang yang dianggap telah mencapai tingkat Buddha, yakni sudah mendapat "pencerahan spiritual", tak lagi mementingkan nafsu individu keduniawian, an mengabdikan diri kepada orang banyak.

Xi Jinping kekinian menjadi pemimpin yang memunyai kuasa besar di negeri Panda tersebut, setelah mendiang pendiri RRT Mao Zedong.

Baca Juga: 'Apa Salah Cadarku?'

Itu setelah Kongres ke-19 PKT memutuskan memasukkan nama dan pemikiran Xi Jinping sebagai teori pembimbing partai maupun negara tersebut dalam konstitusinya.

Keputusan itu disepakati dalam pertemuan terakhir kongres PKT, setelah Xi Jinping berjanji membawa Tiongkok ke "era baru", yakni menjadi negara dominan dan adidaya di internasional.

Secara teoritis, seperti dilansir The Guardian, Selasa (24/10/2017), PKT menyetujui pemikiran Xi mengenai "Sosialisme dengan karakterisasi Tiongkok untuk era baru" dimasukkan dalam kontitusi sebagai teori pembimbing.

"Partai kita semakin kuat dalam kepemimpinan di dalam negeri maupun dunia. Sistem sosialis kita mendemonstrasikan kekuatan dan vitalitas. Rakyat dan bangsa Tiongkok memunyai masa depan cerah," tegas Xi Jinping dalam pidato penutupan kongres di hadapan 2.200 delegasi.

Sejak RRT didirikan, PKT hanya menyetujui teori pembimbing partainya disebut sebagai "Marxisme-Leninisme dan Pemikiran Mao Zedong".

Baca Juga: Dua TKI Asal NTT Meninggal di Malaysia

Sementara segala pembaruan mengenai tahapan sosialis Tiongkok dimasukkan sebagai wacana pendukung ideologi tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI