JATMI Akui Persatuan Umat Islam Kini Tengah Diuji Isu Perpecahan

Adhitya Himawan Suara.Com
Minggu, 11 Maret 2018 | 09:19 WIB
JATMI Akui Persatuan Umat Islam Kini Tengah Diuji Isu Perpecahan
Muktamar JATMI di Pati, Jawa Tengah. [Dok JATMI]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pengurus Jam'iyyah Ahli Thoriqoh Mu'tabaroh Indonesia (JATMI) menggelar muktamar yang kesebelas di Pondok Pesantren Tahfidzul Qur'an AKN Marzuqi, Selempung, Dukuhseti, Pati, Jawa Tengah, Sabtu (10/3/2018).

Dalam muktamar tersebut, para ulama dan guru mursyid yang tergabung dalam JATMI sepakat mendukung pemerintahan yang sah. Pasalnya, pemerintah akan fokus untuk menyejahterakan rakyat bila mendapatkan dukungan dari berbagai pihak.

Selain itu, JATMI menegaskan akan meningkatkan kebangkitan persatuan umat yang saat ini tengah diuji dalam pusaran isu perpecahan. Karena itu, guru mursyid yang tergabung dalam JATMI siap menjadi wadah penyatuan bangsa.

"Muktamar kali ini, JATMI konsen pada upaya peningkatan kebangkitan ukhuwah yang bisa menyatukan bangsa dalam bingkai NKRI, termasuk kebangkitan umat untuk mendekatkan diri kepada Tuhan," ujar juru bicara JATMI, Prof Rangga, PhD.

Menurut Prof Rangga, ada alasan yang menjadi dasar bagi JATMI dalam mendukung pemerintahan yang sah. Salah satunya, hadis Nabi yang menyebut, Allah akan memuliakan bangsa yang memuliakan pemimpinnya.

Sebaliknya, Allah akan merendahkan suatu bangsa yang merendahkan pemimpinnya. Karena itu, JATMI memastikan akan konsisten mengawal dan mendoakan pemerintahan yang sah untuk kebaikan rakyat.

"Pemerintahan harus kita dukung, kita tidak boleh bughat atau melawan pemerintah yang sah. Itu komitmen kita dan itu yang kita teguhkan dalam muktamar kesebelas ini," imbuh Prof Rangga.

Sementara itu, Ketua Umum JATMI, KH Abdul Rouf menyatakan berterima kasih kepada para muktamirin yang sudah memenuhi undangan dan hadir di tempat yang penuh barokah.

Ia meminta agar para muktamirin yang hadir bisa menuangkan pemikirannya dalam forum akbar tersebut demi kemajuan organisasi JATMI dikemudian hari. "Yang paling fundamental dalam pembahasan muktamar ini diantaranya pembahasan amandemen peraturan AD/ART sebagai landasan berorganisasi, " tegasnya.

Dengan pelaksanaan muktamar lanjut Kyai Rouf, diharapkan para muktamirin mampu menuangkan ide dan gagasan sehingga para pengurus JATMI disetiap tingkatan mampu mengamalkan toriqoh dengan baik dan mengedepankan kepentingan umat sesuai dengan cita-cita para pendahulu dan pendiri JATMI.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI