Suara.com - Mayoritas warga Nahdlatul Ulama (NU) menginginkan Ketua Umum PBNU, KH Said Aqil Siradj maju dalam konstelasi politik di Pilpres 2019 untuk mendampingi Joko Widodo yang kembali akan mencalonkan sebagai capres, kata Koordinator Pemuda Ahlus Sunnah Wal Jama'ah (Aswaja), Nur Khalim.
"Mayoritas warga nahdiyin menghendaki Kiai Said menjadi pendamping Jokowi di Pilpres 2019," kata Nur Khalim dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Sabtu (10/3/2018) malam.
Menurut dia , kedudukan Kiai Said Aqil akan memperkuat posisi Jokowi di Pilpres 2019.
"NU itu warga terbesar di Indonesia. Jika ketua umumnya jadi cawapres dipastikan akan memilih," papar Nur Khalim.
Nur Khalim mengatakan, pasangan Jokowi-Said Aqil merupakan hubungan kalangan nasionalis dan santri.
"Dua kekuatan bergabung menjadikan Indonesia hebat dan jaya," ucapnya.
Ia menambahkan, Kiai Said sudah menjabat Ketua Umum PBNU dua periode dan sukses serta menjadikan NU rujukan perdamaian di berbagai negara.
Sementara itu, Direktur Said Aqil Siradj Institute, M Imdadun Rahmat, menyebutkan KH Said Aqil Siradj adalah salah satu tokoh sentral pemersatu kekuatan Islam moderat.
Selain menjabat sebagai ketua umum PBNU dan ketua gabungan ormas-ormas Islam (LPOI), Kiai Said Aqil adalah pembaharu gerakan Islam di Indonesia.
"Beliau adalah salah satu pemikir Islam yang sangat berpengaruh di dunia. Gagasan modernisasi Islam dan Islam Nusantara sudah beliau sematkan dalam dinamika pemikiran Islam dunia," ujar Imdadun.