Suara.com - Tank M-113 milik Kostrad TNI tercebur dan tenggelam di Sungai Bogowonto, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Sabtu (10/3/2018). Kostrad akan investigasi kejadian itu.
Sebagian dari tim penyelidik yang sudah digelar di lokasi kejadian, berasal dari personel Polisi Militer (POM) dari Divisi II Kostrad yang bermarkas di Malang, Jawa Timur. Sebab, Batalyon Infantri Mekanis 402 bagian dari divisi itu.
Dalam siaran persnya, Kepala Penerangan Kostrad Letkol Inf Putra Widyawinaya mengatakan bertanggungjawab atas peristiwa tersebut.
Berikut pernyataan lengkap pihak Kostrad:
Baca Juga: Edy Rahmayadi Pilih Mundur dari Pangkostrad, Ketimbang Ketum PSSI
Klarifikasi Tentang Berita : Adanya peristiwa kecelakaan Ranpur Yonif Mekanis Raider 412/6/2 Kostrad di Sungai Bogowonto Purworejo Jawa Tengah ( 10/3/2018 ).
(Penkostrad Sabtu, 10 Maret 2018).Terkait peristiwa kecelakaan Ranpur Yonif Mekanis Raider 412/6/2 Kostrad di Sungai Bogowonto Purworejo Jawa Tengah dengan lokasi sungai berada di belakang Markas Yonif Mekanis Raider 412/6/2 Kostrad, yang mengakibatkan kerugian 2 orang personel meninggal dunia yaitu Pratu Randi Suryadi dan Sdri Iswandari Kepala sekolah PAUD Ananda, pada Sabtu ( 10/3/2018 ).
Maka ada beberapa hal yang perlu diklarifikasi, sebagai berikut :
- Bahwa benar hari sabtu, tanggal 10 Maret 2018 pkl 10.15 WIB telah terjadi peristiwa kecelakaan Ranpur Yonif Mekanis Raider 412/6/2 Kostrad di Sungai Bogowonto Purworejo Jawa Tengah yang mengakibatkan kerugian 2 orang personel meninggal dunia, yaitu Pratu Randi Suryadi dan Sdri Iswandari Kepala sekolah PAUD Ananda.
- Bahwa benar pada hari sabtu, tanggal 10 Maret 2018 tengah dilaksanakan kegiatan Out Bond kepada anak-anak TK dan PAUD sekitar Purworejo yang bertempat di Markas Yonif Mekanis Raider 412/6/2 Kostrad dengan salah satu kegiatannya yaitu berkeliling asrama menggunakan Ranpur.
Baca Juga: Dilirik Golkar, Pangkostrad Edy Bakal Geser Tengku Ery?
- Bahwa benar pada hari sabtu, tanggal 10 Maret 2018 pukul 10.00 WIB, pada saat pengenalan lingkungan sekitar asrama menggunakan Ranpur, terjadi kecelakaan yang tidak diperkirakan saat Ranpur melintasi sungai yang berpasir. Akibat kondisi dasar sungai yang tidak kokoh sehingga Ranpur miring, amblas dan terperosok menyebabkan sebagian penumpang Ranpur terjatuh, hanyut terbawa derasnya aliran sungai dan tidak terselamatkan. Dampak dari kejadian tersebut terjadi kerugian 2 orang personel meninggal dunia, yaitu Pratu Randi Suryadi dan Sdri Iswandari Kepala sekolah PAUD Ananda.