Suara.com - Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengungkapkan pamor partainya meredup sejak perhelatan Pemilu legislatif dan Pilpres 2014.
SBY, di sela-sela pembukaan Rapat Pimpinan Nasional PD, Sentul International Convention Center, Bogor, Sabtu (10/3/2018), mengatakan terdapat dua aspek yang menyebabkan partainya kalah dalam rangakaian pemilu empat tahun silam.
Pertama, kata SBY, pamor Demokrat merosot drastis di mata publik karena banyak kader inti alias pemimpinnya terlibat kasus korupsi.
SBY menjelaskan, kader-kader partai lain juga banyak yang terlibat korupsi. Namun, kader Demokrat paling banyak disorot publik karena sebagai partai pemerintah kala itu.
Baca Juga: Tak Pernah Minum Air Putih, Perempuan Ini Lumpuh Nyaris Tewas
"Pemilu 2014 kami kalah, merosot tajam. Penyebabnya ada dua, yakni beberapa kader kami terlibat korupsi. Meski sebenarnya ada partai lain yang korupsi lebih banyak, tapi karena kami sedang ada di pemerintahan, kami yang kena," ujar SBY.
Faktor kedua, terus SBY, Demokrat kala itu tak mengusung calon presiden maupun calon wakil presiden.
Pada Pilpres 2014, Demokrat tak mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Radjasa maupun duet Joko Widodo-Jusuf Kalla.
Namun, SBY menegaskan Demokrat kekinian sudah berbenah. Soal korupsi, SBY mengklaim jumlah kader yang terlibat rasywah menurun drastis.
"Kami belajar dari pengalaman itu. Alhamdulilah, kader Demokrat yang terlibat korupsi dari tingkat pusat dan daerah sangat kecil, jauh di bawah partai yang lain,” klaimnya.
Baca Juga: Model Cantik Dea Rizkita Diajak Sandi Tinjau Venue, Apa Katanya?
Sementara mengenai capres dan cawapres, SBY menegaskan Demokrat tak lagi bakal mengulangi kesalahan pada Pilpres 2014.