Pendiri Matahari Tewas di Sungai Ciliwung, Diduga Terpeleset

Reza Gunadha Suara.Com
Sabtu, 10 Maret 2018 | 15:55 WIB
Pendiri Matahari Tewas di Sungai Ciliwung, Diduga Terpeleset
Hari Darmawan. [Dok. Superoti]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Misteri hilang dan ditemukannya jasad Hari Darmawan—pendiri waralaba Matahari sekaligus bos besar taman Wisata Matahari—di Sungai Ciliwung, Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Sabtu (10/3/2018) pagi, semakin menemui titik terang.

“Kalau menurut kami, besar kemungkinan bapak (Hari Darmawan) jatuh ke Sungai Ciliwung karena kecelakaan. Dia lelah setelah rapat bersama kami,” tutur Dyah Anggraini, pegawai Matahari group, kepada Suara.com, Sabtu siang.

Ia menuturkan, Hari bersama staf mengadakan rapat di vila sang bos, Lokawiratama Hanma, Desa Leuwimalang, Kabupaten Bogor, Jumat (9/3) hingga malam.

Dalam rapat tersebut, Hari tak menunjukkan firasat tak biasa. Rapat itu juga berjalan seperti biasanya.

Baca Juga: Di Hadapan SBY, Jokowi: Mas AHY Muda, Ganteng, dan Pintar

Seusai rapat, kata dia, Hari mencari udara segar di luar vila yang dekat dengan Sungai Ciliwung. Kala itu, Hari sempat meminta sopir pribadinya mengambil minum di mobil.

Namun, sambung Dyah, ketika sopir pribadi mengantar minuman, Hari sudah tak lagi ada. Mereka lantas melakukan pencarian.

”Kami menduga bapak terpeleset jatuh ke sungai sehingga hanyut. Karena bapak pasti kelelahan setelah rapat,” tuturnya.

Kekinian, terus Dyah, jenazah Hari masih disemayamkan di Rumah Duka Sinar Kasih, Jalan Batutulis Nomor 18A/38 Bondongan, Bogor Selatan, Kota Bogor.

“Almarhum masih disemayamkan di rumah duka. Pelayat juga masih berdatangan,” kata Dyah.

Baca Juga: Sebelum Hilang dan Tewas, Pendiri Matahari Sempat Minta Minum

Hari ditemukan tewas di Sungai Ciliwung, Desa Leuwimalang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Sabtu (10/3) pagi.

Kapolres Bogor Ajun Komisaris Andi Muhammad Dicky, jasad Hari ditemukan dalam posisi tengkurap dan tersangkut batu kali.

”Korban dilaporkan hilang sejak Jumat (9/3) malam, saat mengunjungi vilanya di Lokawiratama Hankam, Desa Leuwimalang. Dia ditemukan meninggal dunia di sekitar 100 meter dari vilanya,” kata Dicky melalui keterangan tertulis kepada Suara.com, Sabtu siang.

Ia mengatakan, mayat Hari kali pertama ditemukan oleh Deni Sudiana dan empat orang rekannya yang menyisir sungai menggunakan perahu karet, Sabtu pagi sekitar pukul 06.30 WIB.

Setelah dievakuasi, jenazah Hari dibawa ke rumahnya, di Desa Cilember. Kemudian, mayatnya dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah Ciawi untuk diperiksa.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI