'Pelakor', Ujaran Kebencian Terhadap Perempuan

Reza Gunadha Suara.Com
Jum'at, 09 Maret 2018 | 20:46 WIB
'Pelakor', Ujaran Kebencian Terhadap Perempuan
Ilustrasi perselingkuhan. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti bidang kajian gender Sabilla Tri Ananda menegaskan, melabeli perempuan dengan sebutan "pelakor" (perebut lelaki—suami—orang) termasuk bentuk kekerasan verbal dan misoginis.

Misoginis adalah rasa benci atau tidak suka terhadap perempuan atau anak perempuan. Dengan demikian, menyebut seseorang sebagai “pelakor”  termasuk ujaran kebencian terhadap perempuan.

"Istilah 'pelakor' itu bias, jadi seakan-akan lelaki yang diambil oleh orang lain adalah pasif, padahal selingkuh dapat terjadi karena dua belah pihak," kata Sabilla saat dihubungi Antara di Jakarta, Jumat (9/3/2018).

Dia mengatakan, perempuan kerap disalahkan dalam sebuah perselingkuhan. Jika istri berselingkuh maka perempuan akan disalahkan.

Baca Juga: Survei: 8 dari 10 Orang Indonesia Jual Barang Pemberian Mantan

Tapi ketika suami berselingkuh, maka orang ketiga yaitu perempuan juga akan disalahkan.

Ironisnya, kata dia, perundungan dengan menyebut perempuan orang ketiga dalam suatu hubungan sebagai "pelakor" yang marak di media sosial kerap dilakukan oleh perempuan juga.

Bahkan, perundungan tersebut juga sampai ke dunia nyata.

Misalnya, kasus pengiriman karangan bunga yang isinya hujatan yang dialamatkan ke kantor perempuang orang ketiga tersebut.

Menurut dia, hal tersebut dapat terjadi karena perempuan yang selama ini "terjajah" dalam budaya patriarki ternyata ikut melanggengkan nilai patriarki tersebut dengan menilai, mengopresi dan menindas perempuan lain.

Baca Juga: Sengketa Lahan Cengkareng, Sandiaga Tunggu Kembalian Rp668 M

"Salah satu praktik yang mereka lakukan adalah dengan merundung perempuan yang dianggap sebagai perebut suami orang," kata peneliti lulusan Magister Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia tersebut.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI