Serangan ke Gereja Santo Zakaria Sumsel Bukan Kasus Antaragama

Jum'at, 09 Maret 2018 | 16:12 WIB
Serangan ke Gereja Santo Zakaria Sumsel Bukan Kasus Antaragama
Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto. [Suara.com/Lili Handayani]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kepolisian Daerah Sumatera Selatan masih menyelidiki kasus pengrusakan terhadap Gereja Katholik Stasi Santo Zakaria di Desa Mekar Sari Kecamatan Rantau Alai Kabupaten Ogan Ilir, Sumatra Selatan. Polisi memastikan itu bukan serangan antaragama.

Kepala Divisi Humas Polri Setyo Wasisto menjelaskan kasus itu ditangani kepolisian daerah.

"Saya sudah konfirmasi dengan Polda Sumsel. Sampai saat ini masih dalam tahap penyelidikan," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (9/3/2018).

Keberadaan pelaku sudah diendus polisi. Dia menolak menjelaskan lebih lanjut soal pelaku.

Baca Juga: Jacky Manuputty: Sikapi Intoleransi Bukan Bertahan, Tapi Melawan

"Saya pastikan ini bukan kasus antar agama, ini kasus lain," pungkasnya.

Gereja Katholik Stasi Santo Zakaria dirusak oleh sekelompok orang yang tidak dikenal pada Kamis kemarin.

Kejadian itu berlangsung sekitar pukul 01.00 WIB dini hari. Saat itu sekelompok orang dengan menggunakan sepeda motor datang ke lokasi kapel.

Kemudian secara membabi buta, sekelompok pelaku langsung mendobrak serta meghancurkan pintu depan kapel dan jendela.

Tak hanya itu, kursi di dalam rumah ibadah itu pun dirusak.

Baca Juga: Komnas HAM Catat Potensi Diskriminasi dan Intoleransi di Pilkada

Petrus (35), salah seorang umat di kapel tersebut menerangkan, pelaku datang bersepeda motor dan berboncengan.

"Pelaku lebih dari empat orang datang dengan empat sepeda motor, membawa pukul godam merusak pintu dan jendela," kata dia.

Kapolres Ogan Ilir, AKBP Gazali Ahmad mengatakan, Gereja tersebut didirikan tahun 2000, sudah 18 tahun tidak ada masalah. Kemudian gereja.ini direhab tahun 2017 dan minggu kemarin diresmikan.

"Suasana saat ini masih kondusif dan pelaku masih dalam pencarian. Pelaku sudah terindentifikasi tim K9 dan anjing pelacak dari Polda, dan saya harap pelaku segera menyerahkan diri," kata dia.

Sementara itu, Kapolda Sumsel, Irjen Pol Zulkarnain Adinegara merasa terpukul dengan adanya kejadian itu karena Sumsel yang dikenal sebagai kawasan zero conflict harus tercoreng dengan ulah sekelompok pelaku.

"Ini terasa sangat memukul. Tiba-tiba disana ada orang yang merusak," kata Zulkarnain.

Ia menegaskan akan mengusut tuntas kejadian itu. Zulkarnain pun minta semua warga tenang dan mempercayakan pengungkapan kasus ini pada polisi.

"Belum tahu motifnya apa. Kami minta agara masyarakat mempercayakan kasus ini ke pihak kepolisian," kata dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI