Suara.com - Sekretaris Jenderal Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Saeb Erekat mengatakan, Israel menerapkan "sistem perbudakan" terhadap pekerja Palestina seperti rezim rasis apartheid.
Menurut lansiran kantor berita Palestina WAFA yang dilansir Anadolu Agency, Jumat (9/3/2018), Sekretaris Jenderal PLO dan Direktur Regional Organisasi Buruh Internasional Frank Hageman melakukan pertemuan di Ramallah.
Dalam pertemuan tersebut, Erekat menyoroti permasalahan buruh Palestina yang bekerja di bawah kondisi sulit akibat kebijakan pendudukan Israel.
Erekat mengatakan, bahwa akhir dari semua masalah ekonomi Palestina ada di balik solusi politik yang adil dan komprehensif, yang akan mewujudkan kedaulatan negara Palestina dalam perbatasan 1967 dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.
Baca Juga: Poros BUMD Jateng-Jakarta, Solusi Sudirman Jaga Harga Sembako
"Israel menerapkan sistem perbudakan terhadap buruh Palestina. Itu sesuai dengan rezim rasis apartheid," kata dia.
Saat ini, ada 100.000 buruh Palestina yang bekerja di Israel dan harus melalui pos pemeriksaan untuk menuju tempat kerja.
Israel mengawasi masyarakat Palestina melalui titik-titik kontrol tetap dan bergerak yang mereka didirikan di Tepi Barat yang diduduki.