Suara.com - Gubernur Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan banyak pihak yang menganggap program rumah dengan down payment (DP) 0 rupiah hanya merupakan program hunian.
Program rumah DP 0 rupiah dapat menguntungkan masyarakat Jakarta yang belum memiliki rumah. Program ini, kata Anies, beda dengan program Rumah Susun Sederhana Sewa yang dibangun era kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).
"Banyak yang menganggap ini sekadar program hunian. Bukan! Karena dulu kan programnya (DKI) rusunawa. Apa yang membedakan? Sama. rumah, bahkan Rusunawa itu biaya bulanannya lebih murah dari pada biaya kredit rumah. Ini soal keberpihakan," ujar Anies saat menyampaikan kata sambutan di acara silaturahmi dengan pengurus Asril Center, di Gedung RJA DPR-RI Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (9/3/2018).
Menurut Anies, lebih dari 50 persen penduduk Jakarta tidak memiliki rumah. Kebanyakan dari warga sewa rumah ke pemerintah dan perorangan.
Baca Juga: Anies: Fasilitas Umum Jakarta Belum Ramah untuk Disabilitas
"Sementara Jakarta adalah kota yang harga hunian naik terus. Sama-sama berpenghasilan Rp7 juta, yang satu sewa rumah, yang satu kredit rumah. Setelah 10 tahun maka (orang yang kredit rumah) asetnya, kekayaannya, beda sekali," kata Anies.
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini mengatakan warga yang punya rumah di Jakarta nilai asetnya akan lebih besar daripada mereka yang sewa rumah. Anies tidak ingin ada ketimpangan di ibu kota.
"Karena itu kenapa kita ngotot dengan program ini, supaya warga Jakarta terbawa eskalator sosial. Ini eskalator naik ke situ, terbawa ke atas juga," kata dia.
"Di Jakarta itu separuh warganya tidak terbawa ke atas. Yang terbawa yang separuh lainnya. Ini kalau dibiarkan, bom waktu. Nampaknya sederhana keberpihakan itu," Anies menambahkan.
Sejauh ini Pemprov DKI sudah melakukan peletakan batu pertama atau groundbreaking rumah DP 0 rupiah.
Baca Juga: Kasus Anies Tutup Jatibaru, Kadishub Utus Anak Buah ke Polisi
Groundbreakingng dilakukan, Kamis (18/1/2018) di kawasan Klapa Village, Jalan H Naman, Pondok Kelapa, Duren Sawit, Jakarta Timur.