Suara.com - Ratusan pengemudi angkot yang tergabung dalam Persomet (Persatuan Sopir Trans Metro Batuaji) menggelar aksi demo di Kantor Wali Kota Batam. Mereka banyak curhat pendapatannya turun karena banyaknya taksi online di Batam.
Ketua Persomet Binsar Panjaitan mengatakan semenjak masuknya taksi online mengurangi pendapatan mereka. Uang setoran pun semakin sulit didapat.
"Biasa kami bawa uang sebesar Rp 160 ribu, Rp 80 ribu untuk kami bawa ke rumah. Sisanya kami setor ke pemilik angkot," ujar Binsar Panjaitan di Batam, Kamis (8/3/2018).
Sejak masuknya taksi online ke kawasan Batuaji, penghasilan sopir angkot hanya mendapatkan Rp 40 ribu. Itu jauh di atas setoran dan sangat menyusahkan untuk dibawa ke rumah.
Baca Juga: Kemenhub Gandeng Gaikindo untuk Gelar Uji Kir Taksi Online
"Kami sekarang ini cuma dapat Rp40 ribu dan nggak bisa kami bawa ke rumah," kata dia.
Sementara itu Wali Kota Batam menerima para sopir angkot untuk mendengarkan tuntutan yang didampingi oleh Kepala Dinas Perhubungan Yusfa Hendri. (Batamnews/Jaringan Suara.com)