"Ritual itu hanya dilakukan sekali saat ada tamu dari Mojokerto. Dan itupun permintaan sang tamu. Kita punya kegiatan rutin salawat, Namun tidak pernah sekalipun kita sisipkan kata-kata seperti Pancasila dan lainnya," tegasnya.
Salawat itu dilakukan pada 18 Januari 2018 pada pukul 20.00 hingga pukul 21.00.
Saat ritual dilakukan dengan cara mengelilingi beberapa benda pusaka, termasuk bendera merah putih. (Achmad Ali)
Baca Juga: Masjid di Belanda Diteror Spanduk Anti Islam dan Boneka Mutilasi