Musikus Maher Zain Hantar Makanan ke Kamp Pengungsi Rohingya

Reza Gunadha Suara.Com
Kamis, 08 Maret 2018 | 12:56 WIB
Musikus Maher Zain Hantar Makanan ke Kamp Pengungsi Rohingya
Musikus asal Swedia yang berdarah Lebanon, Maher Zain, mengunjungi pengungsi komunitas Rohingya Myanmar yang mengungsi di Bangladesh. [Anadolu Agency]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Musikus asal Swedia yang berdarah Lebanon, Maher Zain, mengunjungi pengungsi komunitas Rohingya Myanmar yang mengungsi di Bangladesh.

Maher yang juga luas dikenal di Indonesia, berpartisipasi dalam kegiatan bantuan kemanusiaan yang dilakukan oleh Bulan Sabit Merah Turki di wilayah tersebut.

Menurut informasi dari Bulan Sabit Merah Turki yang diterima Anadolu Agency, Maher Zain berkunjung ke Cox's Bazar, Rabu (7/3/2018).

Sebagai relawan Bulan Sabit Merah Turki, Maher Zain mengikuti kegiatan distribusi makanan dan peralatan kebersihan kepada orang-orang yang membutuhkan di kamp Balukhali.

Baca Juga: PM Israel: Kami Akan Terus Kuasai Lembah Yordania

“Aku sangat senang menjadi perantara untuk menyampaikan kepada masyarakat dunia, mengenai kegiatan bantuan kemanusiaan kepada Rohingya,” tuturnya.

Sebelumnya, pada bulan Mei 2017, atas undangan Bulan Sabit Merah Turki, Maher Zain juga mendatangi Somalia untuk mendukung upaya bantuan kemanusiaan internasional dan menarik perhatian masyarakat dunia pada bencana kelaparan dan kemiskinan di sana.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan bahwa pengungsi Rohingya yang menyeberang dari Myanmar ke Bangladesh sejak 25 Agustus 2017 telah mencapai 688.000 jiwa.

Dalam pernyataan tertulis yang dirilis Selasa (6/3), WHO mengatakan kamp-kamp Rohingya—yang disebut sebagai wilayah permukiman terbesar di dunia—berisiko menyebarkan wabah penyakit.

Direktur regional WHO untuk kawasan Asia Tenggara, Poonam Khetrapal Singh, mengatakan pemerintah Bangladesh dan badan mitra telah berusaha keras untuk mencegah penyebaran penyakit seperti wabah kolera, campak, dan difteri.

Baca Juga: Polisi Pemeras saat Tilang Pemotor Dimutasi Jadi Pelayan Markas

"Meskipun begitu, tantangannya semakin besar, banyak, dan terus-menerus. Untuk menanggulangi krisis ini diperlukan upaya dan kontribusi dari semua pihak demi peningkatan layanan kesehatan bagi penduduk," ungkap dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI