Koalisi Perempuan Berdemo di DPR Sampai Istana Negara Hari Ini

Kamis, 08 Maret 2018 | 10:57 WIB
Koalisi Perempuan Berdemo di DPR Sampai Istana Negara Hari Ini
Kelompok perempuan berdemontrasi dalam peringatan Hari Perempuan Internasional. (suara.com/Lili Handayani)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memperingati Hari Perempuan International, puluhan organisasi yang tergabung dalam Parade Juang Perempuan Indonesia melakukan aksi pernyataan sikap di halaman luar gedung DPR RI.

Mereka berdemo dengan tema 'Perempuan Indonesia Bergerak Bersama, Hentikan Diskriminasi, Kekerasan, Intoleransi, dan Pemiskinan'. Demo digelar sejak pukul 09.00 pagi hingga sore.

Selain di DPR aksi ini akan di gelar di Kementerian Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPA) pukul 13.00 WIB dan Istana Negara pukul 15.00 WIB.

Koodinator lapangan Mutiara Ika mengatakan berbagai elemen perempuan melakukan orasi secara bergantian.

Baca Juga: Ini Tujuh Tren Kekerasan Pada Perempuan Versi Komnas Perempuan

Mereka yang berdemo di antaranya Pejuang Hak Pekerja Rumah Tangga, Pejuang Hak Maternitas, Pejuang Upah Layak, Pejuang Keadilan Pangan, Pejuang Hak Asasi Manusia, Pejuang Hak Perempuan Pesisir, Pejuang Pendidikan Gratis untuk Semua, Pejuang Hak Fasilitas Layanan Kesehatan tanpa Diskriminasi, Pejuang Penghapusan Persekusi dan Ancaman terhadap LGBT, Pejuang Penghapusan Segala Bentuk Kekerasan Seksual dan Pejuang Hak Kebebasan Berserikat dan Berorganisasi.

"Ada pembacaan puisi perempuan, monolog dan penampilan musik," ujar Mutiara kepada suara.com, Kamis (8/3/2018) pagi.

Mereka berdemo lantaran melihat kondisi dan situasi nasional saat ini yang masih belum berpihak kepada kesejahteraan dan kemerdekaan untuk perempuan dan kelompok rentan atau marginal di masyarakat.

Mereka mendorong berbagai kelompok masyarakat bergabung dalam Parade Juang Perempuan Indonesia untuk bergerak bersama dan menyuarakan penolakannya terhadap diskriminasi, kekerasan, intoleransi, dan pemiskinan terhadap perempuan dan kelompok marginal.

"Gerakan ini akan menyuarakan keprihatinan sekaligus seruan untuk mengatasi persoalan opresi terhadap perempuan dan kelompok rentan masyarakat," katanya.

Baca Juga: Ada 348.446 Kasus Kekerasan Terhadap Perempuan di 2017

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI