Demi Belikan Putranya Ponsel Baru, Juwarti Rela Jual Ginjal

Reza Gunadha Suara.Com
Rabu, 07 Maret 2018 | 14:06 WIB
Demi Belikan Putranya Ponsel Baru, Juwarti Rela Jual Ginjal
ILUSTRASI - Heri Akhmat Rivai, ayah penjual ginjal demi sekolah anaknya. [suara.com/Kurniawan Mas'ud]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cinta seorang ibu kepada anaknya, meski terkadang menyakitkan, tetap tak pernah bertepi, begitulah yang terjadi pada Juwarti.

Warga Jalan Dukuh Mananggal I/26, Kelurahan Dukuh Menanggal, Kecamatan Gayungan, Kota Surabaya, Jawa Timur, itu nekat menawarkan ginjalnya kepada siapa pun demi membelikan putra pertamanya telepon seluler.

Ibu berusia 41 tersebut, seperti pernyataan tertulis Posko Terpadu Tanggap Bencana Wilayah Selatan Kota Surabaya dan disebar laman Facebook Info Warga Jatim, Selasa (6/3/2018), menjajakan ginjalnya di trotoar Mal City of Tomorrow (Cito).

Namun, sebelum ginjalnya laku terjual, petugas posko menangkap Juwarti saat yang bersangkutan duduk di emperan trotoar Mal Cito sembari memegang kertas kardus bertuliskan  “jual ginjal berharga murah”.

Baca Juga: BBM Langka, Pengusaha SPBU Disebut Tak Minat Jual Premium

Sementara Lurah Dukuh Menanggal Hertika Vitra Hening menuturkan, Juwarti adalah warganya yang sehari-hari berdagang kaus kaki di rumah dan pasar dadakan.

“Dia lulusan diploma I. Selain berdagang kaus kaki, dia juga membuka jasa les bimbingan belajar,” tuturnya.

Juwarti, kata dia, memunyai dua orang anak. Anak pertamanya adalah laki-laki berinisial FAW. Sementara anaknya yang kedua adalah perempuan berinisial AA.

Ia menuturkan, Juwarti mengakui kepadanya nekat menawarkan ginjal karena tak memunyai uang untuk memberikan putra pertamanya ponsel.

“Anaknya selalu menagih minta dibelikan ponsel. Ibu Juwarti tak punya uang, jadi dia nekat menawarkan ginjalnya,” terangnya.

Baca Juga: Komisi V DPR Minta Pengawasan Proyek Infrastruktur Diperketat

Padahal, kata dia, Juwarti mengakui kepadanya sang putra telah berkali-kali dibelikan ponsel. Tapi, ponsel itu selalu hilang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI